Sukses

Penyelenggara Debat Capres AS Janji Bakal Minimalisir Kekacauan Antara Trump dan Biden

Penyelenggara debat capres AS berjanji akan meminimalisir kekacauan antara kedua kandidat.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara debat calon presiden AS berjanji untuk mengubah aturan guna mengekang perilaku yang tidak diinginkan setelah Presiden Donald Trump berulang kali mengganggu saingannya Joe Biden dan moderator dalam debat perdana Selasa 29 September lalu.

Mengutip laman Channel News Asia, Kamis (1/10/2020), Biden menyarankan adanya tombol mute yang diharapkan bisa membantu.

Komisi debat mengatakan akan mengadopsi perubahan untuk memungkinkan "diskusi yang lebih tertib", dengan debat berikutnya dijadwalkan pada 15 Oktober di Miami. Ada spekulasi langsung bahwa ini mungkin termasuk penyediaan tombol mute untuk membatasi interupsi.

Kampanye Trump menuduh organisasi tersebut "memindahkan tiang gawang dan mengubah aturan di tengah permainan".

Trump juga mengkritik moderator debat, pembawa berita Fox News Chris Wallace, yang menghabiskan sebagian besar debatnya untuk mencoba memulihkan ketertiban. Di sisi lain, Trump mengeluh Komisi Debat Presiden berpihak pada Demokrat dalam debat yang diselenggarakan di Cleveland tersebut. 

Debat selama 90 menit itu memicu kritik luas terhadap Trump dan, pada tingkat yang lebih rendah, Biden. 

Presiden Republik berulang kali menindas Biden dan mempertanyakan kecerdasannya, sementara calon dari Partai Demokrat menyebut Trump sebagai orang yang rasis, pembohong, dan presiden terburuk yang pernah ada.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Debat

Kampanye Biden berhasil mengumpulkan hampir US $ 10 juta selama debat, kata seorang ajudan kampanye, sehingga dapat menambah keuntungan finansial Demokrat dengan lima minggu sebelum pemilihan 3 November.

Mantan wakil presiden tersebut telah memimpin dalam survei pemilih nasional selama berbulan-bulan belakangan, meskipun jajak pendapat di medan pertempuran menyatakan bahwa nantinya pemilu menunjukkan persaingan yang lebih ketat.

Sementara itu, Trump tidak berkomitmen pada debat untuk menerima hasil pemilu. Ia justru menegaskan kembali keluhan yang tidak berdasar bahwa peningkatan surat suara karena pandemi virus corona akan menyebabkan kecurangan pemungutan suara yang meluas.

"Presiden akan mundur. Rakyat Amerika tidak akan mendukungnya. Tidak ada lembaga yang akan mendukung hal itu terjadi," kata Biden dalam penghentian kampanye.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.