Sukses

Vatikan Tolak Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo

Vatikan berkata Paus Fransiskus tak menerima kunjungan di saat pemilu.

Liputan6.com, Vatikan - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ingin mengunjungi Vatikan untuk bertemu Paus Fransiskus. Namun, Vatikan menolak kunjungan tersebut. 

Dilaporkan BBC, Kamis (1/10/2020), alasan penolakannya adalah pihak Vatikan tak menerima politisi di saat pemilu. AS saat ini sedang musim kampanye pilpres 2020. 

Dua diplomat top Vatikan, Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin dan Menteri Luar Negeri Archbishop Paul Gallagher menegaskan Paus Fransiskus tak akan menemui Mike Pompeo. 

"Paus sudah berkata dengan jelas bahwa tokoh-tokoh politik tidak diterima pada periode pemilu. Itulah alasannya," ujar Kardinal Parolin seperti dikutip AFP.

Menlu Pompeo juga sempat berkomentar atas pengangkatan bishop Katolik di China. Menurut Pompeo, Gereja Katolik mempertaruhkan "otoritas moral" karena setuju dengan China untuk mengangkat bishop. 

Laporan kelompok HAM menyebut pemeluk Katolik di China dipersekusi dan dipojokan karena setia kepada Paus Fransiskus ketimbang asosiasi resmi Katolik di China. 

Meski demikian pada 2018 lalu Vatikan sepakat dengan China untuk mengangkat bishop di negara komunits tersebut. Paus Fransiskus berharap ada persatuan umat katolik di China. 

Dua diplomat Vatikan mengaku kaget terhadap komentar Mike Pompeo karena masalah itu seharusnya dibicarkan secara privat. Kardinal Parolin lantas melihat ada unsur politik dalam komentar Pompeo untuk politik dalam negeri.

"Saya tak punya bukti untuk ini, tetapi ini bisa dilihat dengan cara demikian," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meski Dikritik AS, Vatikan-China Tetap Lanjutkan Kerja Sama

 Meskipun mendapat kritikan keras dari Amerika Serikat, Vatikan dan China diperkirakan memperbarui kesepakatan tentang pengangkatan uskup Katolik di Tiongkok.

Mengutip sumber yang senior di Vatikan, kantor berita Reuters mengatakan, Paus Fransiskus telah menandatangani perpanjangan pakta yang berlaku pada 2018 itu untuk dua tahun. 

Pakta itu memungkinkan paus memutuskan tentang pengangkatan uskup di China, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu 25 September 2020.

China juga mengisyaratkan kesediaan memperbarui kesepakatan sementara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin hari Selasa mengatakan "kedua pihak akan terus saling berdialog, berkonsultasi erat, dan meningkatkan hubungan bilateral."

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mendesak Vatikan agar bersikap lebih kritis terhadap wilayah Komunis China karena situasi HAM di China telah sangat memburuk di bawah Xi Jinping.

"Vatikan membahayakan otoritas moralnya, jika memperbarui kesepakatan itu," tulis Pompeo di Twitter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.