Sukses

Harapan Presiden Uzbekistan Terkait Pandemi COVID-19 di Sidang PBB ke-75

Sidang Umum PBB ke-75 dianggap oleh Presiden Uzbekistan sebagai kesempatan yang baik untuk melihat kemampuan negara-negara menangani permasalahan terkini. Salah satunya pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menyatakan bahwa pandemi global Corona COVID-19 telah sangat mengubah hubungan internasional.

Hal itu disampaikan oleh presiden Shavkat Mirziyoyev dalam Sidang Umum PBB, demikian disampaikan dalam rilis dari Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta yang diterima Liputan6.com pada Kamis (24/9/2020).

"Keadaan terkini terkait dampak Virus Corona COVD-19 sedang menguji kredibilitas kerja sama multilateral dan bilateral, bagaimana masyarakat internasional dapat dan mau menangani masalah mengatasi pandemi," ujar Shavkat Mirziyoyev.

"Di saat yang sama, situasi seputar Corona COVID-19 tentunya menguji kemampuan negara-negara nasional dengan institusi politiknya untuk menangani krisis yang sedang terjadi."

"Dari perspektif analisis politik, kemampuan menangani efektiftivitas situasi saat ini lebih pada legitimasi, lebih lanjut dari sistem politik atau hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik tersebut."

Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-75 ini dianggap oleh Presiden Uzbekistan sebagai kesempatan yang baik untuk melihat kemampuan negara-negara dalam menangani masalah-masalah terkini, sekaligus menyaksikan komitmen mereka terhadap agenda-agenda internasional.

"Pengujian kredibilitas negara dan kelompok negara memiliki beberapa variabel, di antaranya yang paling penting adalah kemampuan untuk menjamin tanggung jawab sosial ekonomi dan ketahanan pangan dari dan oleh negara," ujar Shavkat Mirziyoyev.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi Global di Masa Pandemi

Ia juga memaparkan soal pengamatan harian terhadap situasi global di masa pandemi yang menunjukkan sejumlah tantangan.

"Seperti yang dapat kita saksikan sejak dimulainya pandemi Virus Corona COVID-19, beberapa negara bagian mengadopsi lockdown sebagian atau seluruh negara. Tentu saja, berbagai negara mengevaluasi secara berbeda tindakan penguncian dan tidak ada yang dapat menolak bahwa gagasan inti dari pembatasan lengkap atau sebagian adalah keamanan publik. Itu adalah ukuran penting."

"Namun, tindakan penguncian memiliki dampak yang luar biasa pada kehidupan sosial ekonomi dan ketahanan pangan negara. Sayangnya, karena berbagai faktor, beberapa negara harus memberhentikan karyawannya, atau menghentikan sementara ekspor komoditas tertentu."

Presiden Uzbekistan telah menyerukan untuk mengadopsi komitmen internasional selama pandemi di masa depan.

Di antara proposal penting lainnya adalah Adopsi Konvensi PBB tentang Hak Pemuda, Pembentukan Pusat Regional PBB untuk Pengembangan Jaringan Transportasi dan Komunikasi, serta mengadopsi Resolusi Khusus PBB tentang Peningkatan Peran Parlemen dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Ketentuan Hak Asasi Manusia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.