Sukses

8 Tips Tampil Mengesankan Saat Wawancara Kerja Daring di Tengah Pandemi COVID-19

Berikut sejumlah tips untuk menghadapi wawancara daring di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pada masa pandemi COVID-19, cara bekerja kita berubah. Konferensi video dari rumah telah menggantikan banyak kontak antar tatap muka, cara bagaimana kita bekomunikasi pun juga terpengaruh --dari mulai mengadakan rapat hingga perencanaan untuk memasuki dunia pekerjaan, sampai bagaimana kita melakukan wawancara kerja.

Banyak teknologi memberikan kemudahan untuk kita, kondisi itu juga menimbulkan beberapa tantangan dan tidak ada situasi profesional di mana hal tersebut lebih terbukti dari pada saat kita mencari pekerjaan.

Selama rapat, umumnya kepribadian dan penampilan diri kita akan dinilai. Hal itu menjadikan semuanya dapat berjalan dengan mulus dan dapat dikelola.

Saat ini, karena harus diadakannya secara daring dari rumah, potensi kesalahan menjadi lebih tinggi hanya karena ada kecenderungan kandidat untuk mengabaikan formalitas yang masih sangat penting.

Jadi apakah berpakaian lebih santai pada saat wawancara kerja online dapat diterima dibandingkan jika hadir sesi itu secara langsung? 

Apakah Anda melakukan cukup banyak hal dalam lingkungan konferensi video untuk memastikan bahwa Anda memiliki citra yang profesional?

Berikut ini tips dari seorang profesional perekrutan tentang cara tampil terbaik ketika wawancara kerja saat ini, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (25/9/2020):

Semoga berhasil!

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Berpakaian Selayaknya Wawancara Normal

Konsultan Utama dari perusahaan perekrutan Robert Walters, Miya Toh menyarankan para kandidatnya untuk berdandan persis seperti mereka menghadiri wawancara tatap muka. Dikarenakan hal ini akan "membantu mereka dalam mode wawancara yang tepat.

"Pakaian bisnis formal masih menjadi pilihan yang disukai, dikarenakan wawancara online sama seperti wawancarara lainnya yang Anda hadiri secara langsung - kesan pertama itu menunjukan seberapa Anda serius tentang pekerjaan itu," katanya.

Meskipun Anda harus berasumsi bahwa pakaian yang kasual tidak pernah dapat diterima, namun masuk akal untuk Anda mencari tahu apa arti formal bagi perusahaan atau industri tempat Anda diwawancarai. Karena hal itu dapat bervariasi di berbagai budaya pekerjaan.

"Kode berpakaian cenderung sedikit diturunkan oleh perusahaan perintis atau teknologi. Saya selalu menyarankan kepada kandidat untuk melakukan riset tentang perusahaan dan budayanya sebelum memilih pakaian untuk wawancara yang akan mereka hadiri," kata Toh.

3 dari 9 halaman

2. Untuk Pria, Jangan Lupa Menggunakan Celana

Untuk pria, kemeja kerja, dasi, dan celana biasanya sudah cukup.

Celana kerja yang tepat merupakan sebuah keharusan, dalam hal seandainya tetap menggunakan celana pendek atau celana olahraga, itupun hanya karena kamera memperlihatkan Anda dari pinggang ke atas.

Meskipun benar posisi wawancara Anda adalah duduk, namun selalu ada kemungkinan bahwa Anda mungkin tiba-tiba dimintai untuk berdiri. Pakaian yang lengkap juga akan membantu Anda untuk mendapatkan kerangka berpikir yang benar dalam menangani wawancara.

"Namun, jaket tidak seluruhnya diperlukan, dikarenakan pewawancara itu sendiri mungkin tidak mengenakannya selama sesi daring. Anda juga tidak ingin terlihat berlebihan, jika Anda merasa lebih nyaman berpakaian selengkapnya maka siapkan, Anda bisa bersiap sambil menunggu wawancara Anda tiba", kata Toh.

4 dari 9 halaman

3. Wanita Hindari Baju Tanpa Lengan

Blus atasan yang sesuai untuk pekerjaan dengan bawahan rok atau celana akan cocok untuk wanita, ataupun gaun yang terlihat profesional.

Kendati demikian, Toh mengingatkan untuk menghindari atasan-atasan atau gaun tanpa lengan - jika Anda harus memakainya, padukan dengan jaket agar terlihat lebih menarik.

Perlu diketahui bahwa Anda kemungkinan akan merasa kepanasan saat mengenakan jaket di rumah, maka dari itu nyalakan AC untuk membantu diri tetap nyaman dan fokus pada posisi wawancara.

Kipas angin listrik mungkin juga bukan ide yang bagus, dikarenakan dapat membuat rambut Anda berantakan atau helaian rambut depan Anda menutupi wajah. Biarkan semuanya tetap terjaga, sederhana dan netral.

Kecuali jika Anda sedang mencari pekerjaan di bidang kreatif, calon atasan Anda kemungkinan besar tidak akan menghargai warna-warna mencolok dan pola heboh yang dikenakan.

Perhiasan, jika Anda harus memakainya, tidak boleh terlalu besar sehingga terlihat. Akan lebih baik jika bisa melepas semuanya, kecuali sepasang anting kecil di daun telinga dan cincin kawin, jika ada.

5 dari 9 halaman

4. Tidak Lupa untuk Merapikan Rambut

Tidak ada perbedaan dalam hal standar perawatan diri yang diharapkan untuk diikuti oleh seorang kandidat, baik wawancara dilakukan secara online atau secara langsung.

Rambut tetap harus ditata dengan rapi dan tidak boleh menutupi sebagian wajah, karena hal itu akan menyebabkan Anda terganggu dan menyentuhnya tanpa henti. Produk perawatan rambut juga akan membantu pria menjaga rambut agar terlihat halus.

Sementara wanita dengan pinggiran rambut panjang akan menyelipkan helaianya ke telinga belakang atau dijepit dengan telinga mereka.

6 dari 9 halaman

5. Pulaskan Make Up Wajah Tidak Menor

Toh menyarankan riasan yang sederhana dan ringan untuk wanita. Jangan merasa bahwa diri Anda perlu menggunakan warna yang intens atau warna bibir gelap, karena hal itu dapat mengartikan hal yang tidak sesuai untuk wawancara.

Tidak lupa untuk melakukan gerakan tangan saat berbicara selama sesi berlangsung, maka dari itu hindari untuk mewarnai kuku atau pilih warna yang bernuansa netral.

Wana super gelap seperti hitam atau warna super terang seperti neon tidak dianjurkan.

7 dari 9 halaman

6. Hindari Kecerobohan Menyiratkan Ketidaksiapan Diri

Toh juga menunjukkan beberapa adanya kesalahan dalam berpakaian dan dandanan umum yang kerap dilakukan kandidat selama wawancara daring.

Kesalahannya yaitu mengenakan pakaian yang terlalu kasual atau tidak pas, lalai menyetrika pakaian dengan benar, dan menghadiri wawancara dengan rambut yang masih basah (mungkin selesai mandi).

8 dari 9 halaman

7. Tetapkan Posisi Kamera dan Latar Belakang

Untuk menampilkan citra diri yang diinginkan sebaik mungkin kepada pewawancara, kandidat yang cerdas akan tahu bahwa penting juga untuk menyiapkan sudut kamera, tampilan latar belakang, dan tingkatan suara untuk wawancara dengan benar.

Pada akhirnya, tidak ada gunanya untuk membuat penampilan Anda bagus, hanya untuk sesi yang akan dirusak oleh sudut yang tidak menyenangkan, ataupun pemandangan rumah yang berantakan, yang akan menandakan sikap ceroboh dari pihak kandidat.

Meskipun ketahanan koneksi internet Anda mengalami gangguan dan kebisingan kadang-kadang tidak mungkin untuk dikendalikan, Anda harus selalu berusaha untuk membuat lingkungan wawancara di rumah ideal dengan sedekat mungkin.

"Pilih tempat yang cukup terang yang bebas dari kekacauan, sehingga Anda dapat menjadi titik fokus pewawancara di layar. Pastikan Anda berada di lingkungan yang tenang kondusif - jika Anda mengadakan wawancara di kamar, pertimbangkan untuk mengunci pintu kamar untuk memastikan tidak diganggu oleh orang lain di rumah," saran Toh.

9 dari 9 halaman

8. Jangan Gugup dan Pertahankan Posisi Postur

Posisi postur dan gerakan Anda juga merupakan isyarat dari kepribadian Anda.

"Duduklah tegak, dengan kaki di lantai dan lengan di pangkuan atau meja. Anda mungkin cenderung lebih gelisah dan dapat mengalihkan pandangan dari layar, dikarenakan pewawancara tidak berada di depan Anda secara fisik, jadi ingatlah untuk melakukan kontak mata langsung saat berbicara- lihat lensa kamera Anda, bukan wajah pewawancara di monitor".

"Mengangguklah sesekali agar pewawancara mengetahui bahwa Anda sedang terlibat dalam percakapan. Akhirnya, terlihat tidak profesional jika Anda menjeda dan pergi untuk menghadiri sesuatu yang lain pada saat wawancara. Dedikasikan waktu dan perhatian Anda sepenuhnya, seperti yang akan dilakukan pewawancara," kata Toh.

 

Reporter : Romanauli Debora

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.