Sukses

Demi Tahu Jenis Kelamin Bayi, Suami di India Nekat Lukai Perut Wanita Hamil

Dikarenakan menginginkan anak lelaki, pria di India melukai perut Istrinya yang sedang hamil.

Liputan6.com, India - Polisi di India mengatakan bahwa seorang wanita India diduga perutnya dibelah menggunakan sabit oleh sang suami. Akibatnya wanita hamil itu melahirkan bayi yang belum sempurna dan dalam kondisi meninggal.

Keluarga dari wanita itu menuduh si pria melakukan penyerangan dengan sebit untuk memeriksa jenis kelamin sang anak. Ayah bayi itu, yang kini sudah ditahan, mengaku tak bermaksud melukai parah sang istri seperti demikian. Mengklaim bahwa insiden itu adalah sebuah kecelakaan.

Mereka mengatakan bahwa pasangan itu telah memiliki lima anak perempuan, dan pria tersebut sangat menginginkan anak lelaki.

Insiden itu terjadi di Distrik Badaun di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India bagian utara.

Dilansir dari BBC, Selasa (22/9/2020), sang istri yang terluka itu kini dalam keadaan stabil di sebuah rumah sakit di Kota Delhi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Insiden yang Menyakitkan untuk Sang Istri

Saudari istri itu mengatakan ke media lokal bahwa pasangan itu sering bertengkar, dikarenakan sang suami menginginkan seorang anak lelaki.

Sementara itu, menurut saudara laki-lakinya, wanita itu dibawa ke Delhi dikarenakan saran dokter yang mengatakan kondisinya kian kritis.

Sang suami juga mengatakan ke media lokal bahwa dia hanya melemparkan sabit, tidak tahu bahwa benda itu melukai istrinya begitu parah.

"Saya memiliki lima anak perempuan, salah satu putra saya telah meninggal. Saya tahu bahwa anak-anak adalah sebuah anugerah Tuhan. Sekarang apapun yang terjadi, akan terjadi," kata pria itu.

Saat ini polisi tengah melakukan investigasi.

Keinginan anak lelaki untuk orang tua di India sangat besar dibandingkan perempuan. Keinginan ini menciptakan rasio miring yang berujung sekitar 46 juta anak perempuan hilang di India dalam 50 tahun terakhir.

Menurut laporan Juni dari United Nations Population Fund (UNFPA), setiap tahunnya sebanyak 460.000 anak perempuan terbunuh melalui aborsi dikarenakan pemilihan jenis kelamin. Anak perempuan yang lahir sengaja diabaikan.

Sebuah laporan di India pada tahun 2018 mengatakan bahwa keinginan untuk memiliki anak laki-laki membuat 21 juta anak perempuan "tidak diinginkan", kemudian laporan kementerian keuangan setempat mengungkapkan bahwa banyak pasangan yang terus melahirkan dan mempunyai anak hingga mereka memiliki anak laki-laki.

 

3 dari 3 halaman

Anak Lelaki yang Paling Diinginkan di India

Anak laki-laki begitu diinginkan dalam sebuah keluarga di India.

Hal ini dikarenakan keinginan budaya lama bahwa anak laki-laki akan memberikan finansial keluarga, dapat menjaga orang tua di hari tua dan juga meneruskan nama keluarga. Sebab anak perempuan, ia akan menikah dan pergi dan sering sekali untuk orang tua agar membayar mas kawin yang besar.

Preferensi anak laki-laki ini dibantu dengan teknologi jenis kelamin dan maka dari itu pra-kelahirannya telah menimbulkan malapetaka dengan ketidakseimbangan rasio jenis kelamin di India selama bertahun-tahun. Pada tahun 1961, untuk setiap 1.000 anak laki-laki di bawah usia tujuh tahun, ada 976 perempuan. Menurut sensus terakhir tahun 2011, angka itu turun menjadi 914.

Mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh menggambarkan pembunuhan bayi perempuan dan pembunuhan bayi sebagai "aib nasional", dan menyerukan "perang salib" untuk menyelamatkan anak perempuan. Kemudian Perdana Menteri Narendra Modi juga menasihati warga India "untuk tidak mengejar anak laki-laki" dan tidak "membunuh anak perempuan dengan harapan memiliki anak laki-laki".

Pada lima tahun lalu, dia meluncurkan Beti Bachao, Beti Padhao (Menyelamatkan anak perempuan, mendidik anak perempuan) - sebuah kampanye untuk menyelamatkan anak perempuan. Kampanye itu dilakukan agar masyarakat dapat meyakinkan keluarganya untuk dapat merayakan anak perempuan sama seperti mereka merayakan anak lelaki mereka.

 

Reporter : Romanauli Debora

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.