Sukses

Kuliah di Australia? Ini Daftar Bantuan dari Pemerintah Lokal Saat Pandemi COVID-19

Daftar bantuan kepada mahasiswa asing dari pemerintah Australia selama pandemi COVID-19.

Canberra - Pemerintah Australia menyediakan dana bantuan kepada mahasiswa asing yang kuliah di negara tersebut. Perlu diperhatikan bahwa tiap negara bagian menawarkan skema bantuan yang berbeda. 

Jenis bantuan juga berbeda-beda. Ada bantuan berupa uang tunai hingga dalam bentuk pembayaran sewa. 

Tiap negara bagian Australia juga memiliki syarat masing-masing agar mahasiswa dapat mengakses bantuan tersebut.

Dilansir ABC Australia, Rabu (16/9/2020), berikut daftar bantuan bagi mahasiswa asing yang kuliah di Australia: 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. New South Wales

Pemerintah New South Wales mengumumkan akan membayar akomodasi sementara bagi mahasiswa internasional yang kesulitan di tengah pandemi COVID-19.

Akomodasi tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah atau kemungkinan tak bisa lagi mendapat akomodasi yang layak.

Tempat tinggal yang digunakan berasal dari penyedia akomodasi mahasiswa dan 'homestay' yang memenuhi syarat.

Mahasiswa internasional yang memenuhi syarat dapat menempati akomodasi yang ditentukan minimal selama 12 minggu dan dapat diperpanjang delapan minggu lagi, bila dananya masih tersedia.

Aplikasi untuk Skema ini sudah dibuka sejak 1 Juni 2020 dan akan diproses oleh 'Service NSW' dan 'NSW Treasury'.

Berikut beberapa persyaratan bagi mahasiswa internasional yang ingin mendaftar:

- Sudah atau kemungkinan kehilangan akses ke akomodasi yang layak

- Memegang visa pelajarMemiliki akun MyServiceNSW

- Memiliki surat dukungan dari lembaga pendidikan bersangkutan

- Dianggap memenuhi kriteria oleh badan administrasiInformasi dan daftar lengkap dari persyaratan di atas bisa dibaca di sini.

Pendaftaran bisa dilakukan secara online atau dengan menghubungi hotline COVID-19 Pemerintah NSW di nomor 13 77 88.

3 dari 5 halaman

2. Victoria

Pemerintah Victoria telah menggelontorkan dana sebesar AU$80 juta melalui skema 'Rent Relief Grant' bagi warga Victoria yang mengalami kesulitan membayar sewa karena pandemi COVID-19.

Bantuan peringanan sewa ini dikhususkan bagi penyewa dan dibayarkan secara langsung kepada agen, pemberi sewa, pemilik tanah dan rumah.

Meskipun tidak dikhususkan bagi mahasiswa internasional, tapi bila memenuhi syarat, mereka dapat menerima bantuan dana hingga AUD$3,000 (Rp32,5 juta).

Beberapa syarat dan langkah untuk mendapatkan bantuan ini antara lain:

- Memperbaharui persetujuan sewa rumah dengan mendaftarkannya ke 'Consumer Affairs Victoria'

- Memiliki tabungan kurang dari AU$10,000 (Rp108 juta), di samping 'superannuation'

- Memiliki pendapatan di bawah AU$1,903 (Rp20,6 juta) per minggu sebelum pajak

- Mereka yang membayar lebih dari 30 persen dari total pendapatan untuk biaya sewa

Kemungkinan untuk mendapatkan bantuan ini semakin besar bila jam kerja atau penghasilan pendaftar telah dikurangi sebanyak 20 persen atau lebih.

Bantuan ini berlaku sampai tanggal 31 Desember 2020. Pendaftaran dan informasi lebih lanjut dapat diakses di sini.

Bila kesulitan membayar biaya listrik dan air, mahasiswa internasional juga dapat mengakses bantuan 'Utility Relief Grants'.

'International Student Emergency Relief Fund' yang memberikan bantuan satu kali per orang sebesar AUD$1,100 (Rp11,9 juta) juga masih berlaku hingga saat ini.

Untuk mengaksesnya, 'Confirmation of Enrolment' (CoE) dari universitas harus menunjukkan jika mereka terdaftar sebagai mahasiswa sejak tanggal 31 Maret 2020, di samping persyaratan lainnya.

4 dari 5 halaman

3. Australia Selatan

Dana sebesar AU$13,8 juta telah disisihkan untuk mahasiswa internasional di Australia Selatan melalui 'International Student Support Package' sebagai bentuk komitmen Pemerintah setempat.

Bantuan yang dapat diakses antara lain adalah pemberian uang tunai sebesar AU$500 (Rp5,4 juta) bagi mahasiswa berikut:

- Siswa yang sedang mempelajari bahasa Inggris (tidak termasuk siswa dalam program universitas negeri Australia Selatan*)

- Siswa 'Vocational Education and Training' (VET) (tidak termasuk siswa dalam program universitas negeri Australia Selatan*)

- Siswa perguruan tinggi di universitas swasta Australia Selatan

- Siswa pra-universitas (tidak termasuk siswa dalam program universitas negeri Australia Selatan*)

*Universitas negeri Australia Selatan antara lain Flinders University, University of Adelaide, dan University of South Australia Pembayaran satu kali seorang sebesar AU$200 juga tersedia bagi mahasiswa yang tinggal bersama keluarga homestay di Australia Selatan.

Bila memenuhi syarat, mahasiswa internasional dapat menyediakan dokumen yang diperlukan dan mendaftarkan diri di sini.

5 dari 5 halaman

4. Australia Barat

'Study Perth' telah mengeluarkan 'StudyPerth Crisis Relief' (SPCR), yaitu sebuah program bantuan bagi mahasiswa internasional yang terdampak pandemi COVID-19 dan aturan yang berlaku.

Menurut situs Study Perth, bantuan yang mereka sediakan dalam program ini antara lain berupa makanan, tempat tinggal, perawatan kesehatan fisik dan mental, dan hak sebagai mahasiswa internasional.

Namun, sebelum mengakses program ini, mahasiswa harus terlebih dahulu mencoba mendapatkan bantuan dari institusi pendidikan mereka masing-masing.

"Dalam banyak kasus, institusi dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan mahasiswa, terutama karena universitas Australia Barat sudah mengumumkan paket dukungan lengkap," bunyi website tersebut.

Bila permohonan bantuan diterima, siswa akan mendapatkan voucher Coles atau Woolworths atau menerima pembayaran sewa dua minggu.

Seandainya masih memerlukan bantuan lagi, mereka bisa mencoba mendaftar SPCR untuk kedua kalinya.

Bantuan ini ditujukan terutama untuk mahasiswa internasional di Australia Barat yang secara mendesak memerlukan makanan atau tempat tinggal.

Protokol untuk mendapatkan SPCR dapat diakses di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.