Sukses

Vietnam Buka Pintu Penerbangan Internasional ke 6 Negara Asia, Tapi...

Setelah menangguhkan semua penerbangan internasional sejak akhir Maret akibat pandemi Virus Corona COVID-19, kini Vietnam mulai membuka pintunya.

Liputan6.com, Hanoi - Pelajar internasional dan anggota keluarga asing dari warga Vietnam termasuk di antara mereka yang diizinkan memasuki Vietnam dengan penerbangan komersial, yang dilanjutkan per Selasa 15 September 2020. Meski masa pandemi Virus Corona COVID-19 belum usai.

Pemerintah setempat telah mengizinkan Kementerian Perhubungan untuk membuka kembali penerbangan ke 6 negara di Asia di antaranya China daratan, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan mulai 15 September. Diikuti oleh Laos, Kamboja mulai 22 September, kata Kantor Pemerintah Selasa malam seperti dikutip dari vnexpress.net, Rabu (16/9/2020).

Kementerian telah mengusulkan agar penumpang yang diizinkan masuk termasuk warga negara Vietnam, orang asing yang membawa paspor diplomatik dan resmi, para ahli, manajer bisnis, pekerja terampil, investor, dan anggota keluarga mereka.

Izin pemerintah telah menambahkan siswa internasional dan anggota keluarga asing dari warga Vietnam, ke daftar mereka yang diizinkan masuk dalam pelonggaran terbaru dari pembatasan kedatangan.

Kendati demikian, pintu penerbangan yang dibuka pada masa pandemi COVID-19 ini belum dibuka untuk wisatawan.

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Penerbangan

Akan ada maksimal dua perjalanan pulang pergi dalam seppekan antara pembukaan tujuan, dan jumlah penerbangan akan disesuaikan tergantung pada permintaan sebenarnya.

Penumpang harus memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka dinyatakan negatif Virus Corona COVID-19 dalam waktu tiga hari setelah naik ke pesawat. Pengujian tersebut harus dilakukan dengan metode transkripsi balik-polimerase chain reaction (RT-PCR) secara real-time.

Saat mendarat di Vietnam, kedatangan tersebut akan diuji kembali dengan metode RT-PRC di kamp karantina terpusat.

Masa karantina bagi mereka yang dites negatif dua kali akan dikurangi dari 14 menjadi lima hari, setelah itu mereka harus tetap di akomodasi atau tempat kerja sampai 14 hari di bawah pengawasan otoritas setempat. Mereka yang menunjukkan tanda-tanda infeksi harus terus tinggal di fasilitas karantina terpusat.

Mereka yang memasuki Vietnam setelah transit dari tujuan ketiga harus tinggal di kamp karantina terpusat selama 14 hari dan menjalani tes sesuai kebutuhan.

Semua kedatangan harus membayar biaya karantina dan tes sendiri.

 

3 dari 4 halaman

Opsi Karantina Lanjutan

Setelah mengambil langkah screening yang diperlukan di kamp karantina, pendatang asing memiliki opsi berbeda untuk karantina lanjutan.

Orang asing pemegang paspor resmi atau diplomatik dan keluarga mereka dapat dikarantina di wisma kantor atau di penginapan pilihan mereka.

Para ahli, investor, manajer bisnis, pekerja berketerampilan tinggi dan keluarga mereka, pelajar internasional, dan anggota keluarga asing dari warga Vietnam akan dikarantina di kantor perusahaan, pabrik, atau penginapan mereka.

Kedatangan orang Vietnam akan dikarantina di kamp atau penginapan militer.

Kementerian Kesehatan VIetnam telah mengumumkan bahwa mereka yang memasuki Vietnam untuk jangka waktu kurang dari 14 hari tidak perlu dikarantina di kamp-kamp terpusat, tetapi mereka harus memastikan kepatuhan dengan semua persyaratan lainnya, termasuk mengenakan masker dan menahan diri dari berjabat tangan.

Mereka juga perlu menyelesaikan prosedur medis, termasuk tes untuk COVID-19. Organisasi yang mengundang juga perlu menjamin bahwa pengundang atau perusahaan asuransi internasional akan menanggung semua biaya medis dan lainnya jika mereka tertular penyakit di Vietnam.

Keputusan pemerintah muncul tak lama setelah Kementerian Perhubungan mengatakan pada Selasa pagi bahwa mereka belum mengizinkan dimulainya kembali penerbangan, menunggu keputusan akhir tentang prosedur karantina dan pengujian.

Vietnam telah menangguhkan semua penerbangan internasional sejak akhir Maret akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Negara ini telah mencatat 1.063 kasus COVID-19 sejauh ini dengan 35 kematian. Tidak ada transmisi lokal yang tercatat selama 12 hari.

4 dari 4 halaman

Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.