Sukses

Diserang Anjing, Bayi 7 Hari Kehilangan Tangan Kanan dan Kritis

Seekor anjing peliharaan dilaporkan menyerang seorang bayi perempuan berusia 7 hari hingga cedera parah, bahkan harus kehilangan tangan kanannya.

Liputan6.com, Melaka - Seekor anjing peliharaan dilaporkan menyerang bayi perempuan berusia 7 hari hingga kehilangan tangan kanannya. Kepala Badan Investigasi Kriminal Melaka, Mohd Nor Yhazid Idris mengatakan insiden itu terjadi di sebuah rumah di Bachang, Malaysia pada Selasa 8 September 2020 lalu.

Insiden ini diperkirakan terjadi pukul 10.00 pagi, saat itu bibinya membawa bayi yang menderita penyakit kuning keluar untuk mendapatkan sinar matahari. "Anak itu ditempatkan di ayunan dekat kisi-kisi di depan rumahnya," jelas Mohd Nor Yhazid Idris.

Mohd Nor Yhazid Idris juga mengatakan sang bibi kemudian masuk kembali ke dalam untuk mempersiapkan peralatan mandi si bayi.

"Namun, tiba-tiba dia mendengar si bayi menangis dan melihat anjing itu sedang menyerang anak itu," katanya.

Mohd Nor mengatakan si bibi panik dan berteriak minta tolong. Saat itu, ayah dari bayi tersebut sedang berada di lantai atas untuk merawat istrinya yang masih dalam penyembuhan.

Melansir straitstimes.com, Sabtu (12/9/2020), bayi tersebut merupakan anak pertama dari pasangan pemilik rumah tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akan Diselidiki Berdasarkan Hukum yang Ada

Bayi tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit swasta sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Melaka.

"Anak itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dan masih dalam kondisi kritis," ujar Mohd Nor Yhazid Idris.

Dia menambahkan bahwa kasus tersebut akan diselidiki berdasarkan hukum UU Anak 2001, yang mengatur tentang perlakuan buruk, penelantaran dan pemaparan anak-anak yang menyebabkan cedera fisik atau emosional.

Mohd Nor Yhazid Idris mengatakan bahwa anjing yang menyerang bayi itu adalah jenis anjing pemburu berukuran besar, yang konon awalnya dibiakkan untuk berburu beruang.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.