Sukses

Tragedi 9/11 Ternyata Pernah Diramalkan Baba Vanga Sang Nostradamus dari Balkan

Insiden 9/11 terjadi 19 tahun silam, tepatnya pada tahun 2001. Namun siapa sangka, tragedi ini disebut-sebut telah diramalkan oleh seorang Nostradamus asal Balkan, yaitu Baba Vanga.

Liputan6.com, New York - Tepat hari ini 19 tahun silam, sebuah peristiwa terorisme paling mengerikan terjadi. Kala itu, menara World Trade Center (WTC) atau yang lebih dikenal dengan serangan 9/11 hancur jadi debu.

Pelaku serangan berawal saat 19 pembajak dari kelompok militan Al Qaeda membajak 4 pesawat jet penumpang pertama Boeing-767.

Pesawat yang membawa bahan bakar 20 ribu galon itu ditabrakkan ke bagian utara WTC yang terletak di jantung kota New York.

Tak lama kemudian, Boeing-737 dari maskapai yang sama terbang menukik tajam ke bagian selatan gedung tersebut. Sebagian sisi gedung pun runtuh, orang-orang yang berada di dalamnya tewas, demikian dikutip dari laman History.com.

Kejadian ini tentu masih lekat dalam ingatan masyarakat AS dan dunia. Sebab, bukan hanya kerusakan bangunan megah tetapi hilangnya nyawa manusia.

Insiden ini terjadi 19 tahun silam, tepatnya pada tahun 2001. Namun siapa sangka, tragedi ini disebut-sebut telah diramalkan oleh seorang peramalan yang dikenal sebagai Nostradamus asal Balkan, yaitu Baba Vanga.

Peramal buta dari Bulgaria yang dikenal sebagai Nostradamus dari Balkan itu telah meramalkan banyak bencana alam dan perang global sebelum terjadi. Baba Vanga, demikian namanya juga ternyata meramalkan 9/11 pada tahun 1989, sebelum insiden sebenarnya terjadi.

Kala itu, Baba Vanga meramalkan bahwa Amerika akan dihantam oleh dua 'burung baja' dalam serangan teror, yang kemudian ditafsirkan sebagai rujukan ke 9/11.

"Horor, horor! Brethren milik Amerika (kata Brethren diyakini merujuk pada dua menara 'bersaudara' atau menara kembar) akan runtuh setelah diserang burung besi," demikian dikutip dari laman Mirror.co.uk.

"Serigala-serigala akan melolong dalam semak (bush -- yang diduga merujuk pada Presiden AS George Bush) dan darah orang-orang tak berdosa akan mengalir."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fakta Soal 9/11

Pada 11 September 2001, hampir 3.000 orang tewas, 400 adalah petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran, dalam serangan teroris di TC di New York, di gedung Pentagon di Washington DC, dan dalam kecelakaan pesawat di dekat Shanksville, PA.

9/11 bukanlah serangan teroris pertama di WTC. Ledakan sebuah bom pada bulan Februari 1993 menewaskan enam orang.

Pada setiap hari kerja, hingga 50.000 karyawan bekerja di menara kembar WTC, dan ada 40.000 lainnya melewati kompleks.

Penyelamatan dan pemulihan 1,8 juta ton puing-puing dari WTC memakan waktu 9 bulan.

Penumpang United Flight 93, mendengar tentang serangan pesawat sebelumnya dan berusaha untuk merebut kembali kendali pesawat dari pembajak. Akibatnya, para pembajak menjatuhkan pesawat di lapangan Pennsylvania bukan di target yang tak diketahui hingga saat ini.

Video serangan WTC langsung ditayangkan dan beredar dengan cepat. Namun tidak ada rekaman video serangan di Pentagon yang dirilis ke publik sampai tahun 2006.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.