Sukses

Top 3: Penggila Tato Potong Kuping dan Materi Propaganda ISIS Jadi Sorotan

Top 3 berita kanal global: sosok penggila tato, WNI penjual senjata, dan dokumen ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria asal Jerman rela menggelontorkan Rp 177 juta untuk memodifikasi tubuhnya yang penuh tato. Ia sampai memotong kupingnya demi mencapai transformasi yang ia inginkan. 

Teman-temannya sudah berusaha membujuknya agar jangan memotong kuping. Namun, pria paruh baya itu ogah mendengarkan saran tersebut.

Berita mengenai penggila tato asal Jerman menarik perhatian pembaca kanal global Liputan6.com pada 24 jam terakhir. 

Kabar lain yang menarik perhatian yakni tentang WNI di Bangkok yang tertangkap menjual senjata. Lalu, ada pula berita mengenai dokumen propaganda ISIS. 

Berikut tiga berita terpopuler di kanal global, Senin (7/9/2020): 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Penggila Tato yang Potong Kuping

Sandro, dari Finsterwalde, Jerman dan dikenal di media sosial sebagai Mr Skull Face, telah menghabiskan 13 tahun dengan total 17 modifikasi ekstrem, dan menegaskan bahwa perubahan tersebut telah meningkatkan kepercayaan dirinya.

Pria berusia 39 tahun itu mengatakan minatnya pada modifikasi tubuh pertama kali muncul pada 2007 ketika dia melihat seseorang di televisi yang memiliki paku yang ditanamkan di kepala mereka.

Sejak itu ia memasang implan di dahi, lengan, dan punggung tangannya serta chip pembayaran yang ditempatkan di bawah kulit pergelangan tangannya. 

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Pria Indonesia Ditangkap di Bangkok, Diduga Jual Pistol, Amunisi dan Granat

Dua warga asing ditangkap di Bangkok, Thailand pada Jumat (4/9) karena diduga memiliki senjata dan amunisi dengan maksud untuk dijual.

Warga negara Singapura Bink (nama belakang dirahasiakan), 26, dan warga Indonesia Aiden (nama belakang dirahasiakan), 32, ditangkap di sebuah kondominium di daerah Sutthisan distrik Huay Khwang oleh petugas Divisi Patroli dan Operasi Khusus, yang juga dikenal sebagai Polisi 191.

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Materi Propaganda ISIS

Koleksi besar materi online milik kelompok yang mengaku sebagai ISIS telah ditemukan oleh para peneliti di Institute of Strategic Dialogue (ISD).

'Perpustakaan digital' itu berisi lebih dari 90.000 materi dan diperkirakan memiliki 10.000 pengunjung unik setiap bulan.

Para ahli mengatakan bahwa materi itu memberikan cara untuk terus mengisi kembali konten ekstremis ISIS di internet.

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.