Sukses

Sekolah India Gunakan Tembok Sebagai Media Belajar Selama Pandemi Corona COVID-19

Di sebuah jalan di salah satu desa di India, terlihat 6 anak dan seorang guru berkumpul di depan mural yang digunakan untuk membantu siswa miskin mengikuti pendidikan mereka selama pandemi.

Liputan6.com, Nilamnagar - Di sebuah jalan di salah satu desa di India, terlihat 6 anak berkumpul yang sedang memperhatikan guru yang sedang menunjuk diagram pada dinding. Dinding itu merupakan salah satu dari banyak mural di lingkungan yang digunakan untuk membantu siswa miskin mengikuti pendidikan mereka selama pandemi Virus Corona COVID-19.

Akibat sekolah-sekolah ditutup sejak Maret karena penguncian wilayah atau lockdown, para guru di Nilamnagar, India barat, menjadi khawatir beberapa anak muda akan tertinggal pelajaran karena keluarga mereka tidak mampu membayar internet untuk kelas online.

Mengutip france24.com, Jumat (4/9/2020), mereka akhiirnya menemukan solusi untuk anak-anak yang suka bermain di jalanan dengan mengambil pelajaran di sekitar lingkungan.

"Karena sebagian besar keluarga di India kekurangan sumber daya untuk mendidik anak-anak mereka secara online, kami harus menemukan metode inovatif agar anak-anak tetap belajar," kata Ram Gaikwad, seorang guru di sekolah Asha Marathi Vidyalaya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akan Terus Belajar Meskipun Pandemi

Setiap hari, kelompok-kelompok kecil tersebut akan berkumpul di depan dinding yang dicat di jalur alternatif di desa yang berpenduduk lebih dari 30.000 orang. Mereka akan duduk atau berdiri dan membuat catatan. Guru mereka berjalan melewati desa setiap pagi pada hari kerja, dan berhenti untuk menjelaskan pelajaran atau menjawab pertanyaan apa pun.

Mural tersebut mencakup berbagai subjek, mulai dari menulis hingga trigonometri "Ketika ibu saya mengirim saya untuk membeli susu, saya berjalan melewati desa dan melihat pelajaran di dinding," kata Yashwant Anjalakar, 13 tahun.

Putra dari dua pekerja pabrik tersebbut mengatakan bahwa tembok adalah satu-satunya pilihan bagi siswa seperti dia yang tidak memiliki akses internet. "Saya sangat merindukan sekolah dan teman-teman saya. Duduk di ruma sangat membosankan dan tembok ini adalah cara yang bagus untuk belajar. Saya ingin terus belajar bahkan selama pandemi ini."

 

3 dari 3 halaman

Membangun 200 Tembok Kosong

Sejauh ini, 250 dinding di desa telah dilukis oleh seniman lokal, dan sekolah berharap untuk mendapatkan 200 tembok kosong lagi. Kepala sekolah, Tasleem Pathan mengatakan bahwa orang tua siswa telah berkontribusi untuk membantu biaya proyek, yang sejauh ini telah mencapai 150.000 rupee ($ 2.050).

"Seluruh desa diinvestasikan untuk menjaga pendidikan anak-anak selama pandemi," kata Pathan.

India memiliki penghitungan infeksi virus tertinggi ketiga di dunia mengikuti Amerika Serikat dan Brasil., dengan lebih dari 3,7 juta kasus yang dikonfirmasi, Amerika Serikat dan Brasil. Meskipun ada penguncian yang ketat, namun tidak ada tanda-tanda yang enunjukkan berakhirnya pandemi.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.