Sukses

Mustapha Adib Terpilih Jadi Perdana Menteri Baru Lebanon

Mustapha Adib adalah duta besar Lebanon di Jerman.

Liputan6.com, Beirut - Setelah peristiwa ledakan dahsyat di Beirut pada bulan lalu, kini Lebanon akan membuka lembaran baru bersama sosok pemimpin baru. Parlemen Lebanon memilih Mustapha Adib sebagai perdana menteri. 

Mustapha Adib adalah duta besar Lebanon untuk Jerman. Ia terpilih setelah mendapat 90 suara dari total 128 anggota parlemen. 

Dilaporkan AP News, Senin (31/8/2020), Mustapha Adib saat ini telah berada di Beirut. Adib berkata prioritas utamanya adalah melaksanakan reformasi agar negaranya kembali mendapat kepercayaan internasional. 

Mustapha Adib berjanji anggota kabinet yang ia pilih akan terdiri dari pakar-pakar untuk membawa negara ke jalur yang maju, serta mengakhiri masalah finansial, ekonomi, dan sosial di Lebanon.

"Peluang di hadapan negara kita itu sempit, dan misi yang saya setujui adalah berdasarkan kesadaran semua kelompok politik tentang hal tersebut. Pemerintah harus dibentuk secepatnya," ujar Adib.

Pemimpin dunia seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan IMF menolak memberikan bantuan ke Lebanon jika pemimpinnya tak melaksanakan reformasi besar.

Rencananya, Presiden Prancis akan kembali berkunjung ke Lebanon pada pekan ini.

Adib baru kembali dari Jerman pada Sabtu 29 Agustus. Mantan PM Saad Hariri dan tiga PM lain memberi dukungan pada Adib.

Kelompok militan Hizbullah berkata siap bekerja sama agar kondisi ekonomi membaik. PM Lebanon sebelumnya, yakni Hassan Diab, mendapat dukungan dari Hizbullah. Pemerintahan Diab bubar tak lama usai peristiwa ledakan Beriut. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pakar Hukum dan Politik

Mustapha Adib menjabat sebagai dubes di Jerman sejak 2013. Ia juga bukan sosok asing di lingkaran kekuasaan karena pernah menjadi penasihat PM Najib Mikati.

Adib pernah menjadi pemimpin kabinet Lebanon pada 2011. Di dunia hukum, ia pernah bergabung ke dalam komite yang menyusun undang-undang pemilu Lebanon pada 2005 dan 2006.

Dari segi akademis, Adib memiliki PhD di bidang hukum dan ilmu politik. Pria berusia 48 tahun ini pernah mengajar di universitas-universitas Lebanon dan Prancis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.