Sukses

Taat PSBB Ala Korsel Demi Lawan COVID-19, Kondisi Seoul Sepi

Daerah Seoul kini ikut mengadakan "PSBB" ala negara Korsel untuk melawan COVID-19.

Liputan6.com, Seoul - Pekan ini, Seoul  dan sekitarnya resmi mengadakan semacam pembatasan sosial skala besar (PSBB). Sekolah-sekolah sudah tutup dan layanan bisnis dibatasi.

Berdasarkan laporan Yonhap, Senin (31/8/2020), daerah Seoul terpantau tenang pada Senin ini karena PSBB ketat yang dijalankan. Operasional restoran, toko roti, dan tempat jualan kopi juga dibatasi.

PSBB ini berlaku di daerah Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi. Kebijakan berlaku selama delapan hari karena kasus COVID-19 di Seoul sedang menanjak.

Jalan-jalan di daerah Hongdae, Jongno, dan Gangnam yang biasanya ramai juga menjadi sepi karena kebijakan ini. Seorang pengelola restoran di Hongdae berkata pelanggan menurun drastis.

"Ini bahkan bukan setengahnya. Angka pelanggan adalah sepersepuluh jumlah biasa. Hanya ada empat kelompok yang datang selama makan siang. Ini adalah saat terburuk yang saya lihat selama 13 tahun mengelola restoran," ungkap seorang bernama Kim yang berusia 60 tahun. 

Bar dan restoran di daerah Gangnam juga menjadi sepi. Pelanggan memilih pulang menjelang pukul 21.00 malam. 

Dalam skema PSBB di Seoul, tempat usaha seperti restoran dan bakery hanya boleh beroperasi sampai pukul 21.00 malam. Setelahnya pembeli hanya bisa memakai jasa takeaway, sehingga restoran menjadi sibuk oleh pengiriman.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ogah Menerima Pelanggan pada Pukul 20.00

Ada pengelola restoran yang ogah menerima pelanggan pada pukul 20.00 karena mepet. Ia mengaku tak mau ribut dengan pelanggan.

Saya tidak menerima pelanggan makan di tempat setelah pukul 20.00 malam karena saya tak mau ribut dengan mereka (terkait waktu)," ujar seorang pemilik restoran seafood di Incheon.

Ada pula pemilik restoran yang akhirnya eksklusif memakai jasa pengiriman akibat COVID-19.

Korea Selatan memiliki tiga level sistem social distancing. Level tiga adalah yang tertinggi.

Saat ini Seoul masuk Level 2 dan melarang perkumpulan 50 orang dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan. Kantor-kantor diminta agar menerapkan Work From Home.

Situasi di Seoul juga dijuluki Level "2,5." Korea Selatan berharap hasil PSBB ini bisa terlihat pada pekan depan.

Berdasarkan laporan CDC Korsel hari ini, ada 238 kasus baru di negara itu. Kasus tertinggi berasal dari Seoul dengan 91 kasus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.