Sukses

Tuntut Presiden Lukashenko Mundur, Puluhan Ribu Warga Belarusia Terus Unjuk Rasa

Warga Belarusia menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut Presiden Lukashenko mundur.

Liputan6.com, Minsk - Puluhan ribu pendukung oposisi berbaris melalui kota Minsk pada Minggu 30 Agustus. Mereka menyerukan diakhirinya pemerintahan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, di tengah kehadiran pasukan keamanan yang ketat dan meskipun ada puluhan penangkapan yang dilakukan.

Mengutip Channel News Asia, Senin (31/8/2020), protes di Belarusia telah memasuki minggu ketiga sejak pemilihan presiden yang disengketakan pada 9 Agustus di mana Lukashenko mengklaim kemenangan.

Saingan oposisi Svetlana Tikhanovskaya mengatakan dia adalah pemenang sejati.

Seorang jurnalis AFP dan media lokal memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 orang menghadiri protes hari Minggu, sama dengan skala demonstrasi pada akhir pekan sebelumnya, yang terbesar di negara itu sejak kemerdekaan dari bekas Uni Soviet.

Kerumunan masyarakat juga berkumpul di luar kediaman resmi Lukashenko, Istana Kemerdekaan, yang dijaga oleh polisi anti huru hara dan personel pasukan khusus yang didukung oleh penembak jitu atap.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Pembangkangan

Unjuk rasa pada hari Minggu terjadi tepat pada ulang tahun ke-66 Lukashenko.

Terlihat pula, pengunjuk rasa membawa "hadiah" buatan tangan yang unik termasuk toilet karton dengan tanda yang mendesaknya untuk menyiram dirinya sendiri, peti mati bertanda "mayat politik" dan gambar kecoa, nama panggilan oposisi untuk presiden. 

Beberapa orang lainnya meletakkan bunga dan hadiah simbolis di depan penghalang tinggi yang diawaki oleh polisi anti huru hara, yang dilengkapi dengan helm dan tameng.

Ini adalah "pertunjukan pembangkangan sipil paling berani dalam tiga minggu berlangsungnya protes," lapor surat kabar oposisi, Nasha Niva.

3 dari 3 halaman

Lukashenko Tolak Negosiasi

Aktivis Maria Kolesnikova, mitra kampanye Tikhanovskaya, telah meminta untuk memasuki kediaman Presiden untuk melakukan pembicaraan.

Ajudan presiden Nikolai Latyshenok pun keluar untuk berbicara dengan pengunjuk rasa, tetapi bersikeras bahwa Lukashenko tidak akan bernegosiasi dengan pihak oposisi.

Saluran pesan Telegram yang terhubung dengan layanan pers Lukashenko memposting fotonya dengan rompi anti peluru memegang pistol, dan mengatakan foto itu diambil di istana saat para pengunjuk rasa berada di luar.

Protes pun mulai pecah menjelang malam saat hujan deras turun dan orang-orang mulai pergi. Polisi anti huru hara juga mulai mendorong pengunjuk rasa menjauh dari istana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.