Sukses

Kasus Jacob Blake Versi Jaksa Agung: Bawa Pisau dan Dilaporkan Pacar

Jacob Blake diketahui membawa pisau ketika ditangkap dan ditembak polisi.

Liputan6.com, Madison - Penembakan Jacob Blake di Wisconsin, Amerika Serikat, kembali menyulut protes tentang kekerasan polisi kepada warga kulit hitam. Jacob Blake ditembak sebanyak tujuh kali oleh polisi pada insiden pekan lalu. 

Jaksa Agung Wisconsin Josh Kaul mengungkap kronologi dari penembakan yang terjadi. Jacob Blake ternyata dilaporkan oleh pacarnya dan ia diketahui membawa senjata pisau di mobilnya. 

Jacob Blake dilaporkan karena seharusnya tidak berada di TKP.

"Dalam insiden itu, petugas berupaya menahan Jacob S. Blake, berusia 29 tahun. Penegak hukum menggunakan taser (alat setrum) dalam upaya menghentikan Tn. Blake, namun taser tidak berhasil menghentikan Tn. Blake.

"Tn. Blake berjalan menuju mobil nya, membuka pintu sopir, dan masuk ke membungkuk ke dalam. Ketika menggenggam kaos Tn. Blake, Petugas Rusten Sheskey menembakan senjata bertugasnya sebanyak 7 kali. Petugas Sheskey menembakan senjata ke punggung Tn. Blake," tulis pernyataan yang diberikan Jaksa Agung Josh Kaul via Twitter, seperti dikutip Jumat (28/8/2020).

Pada investigasi usai insiden itu, Jacob Blake mengaku ia membawa pisau yang terletak di dashboard pengemudi. Ia tak membawa senjata lain.

Polisi yang menembak Jacob Blake sudah bertugas selama tujuh tahun. Investigasi pencarian fakta masih berlanjut.

Divisi Investigasi Kriminal di Kementerian Kehakiman Wisconsin dan FBI akan mengumpulkan bukti-bukti selama 30 hari untuk kemudian dilimpahkan ke jaksa. Hasil investigasi akan menentukan apakah akan ada gugatan hukum atau tidak.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengacara Jacob Blake Ungkap Kliennya Tak Berbahaya

Kuasa hukum Jacob Blake turut memberikan pernyataan bahwa kliennya tak berbahaya. Jacob disebut hanya berusaha agar membawa pergi anak-anaknya dari tempat terjadinya insiden. 

"Jacob tidak melakukan hal yang memprovokasi polisi. Ia adalah ayah yang hebat dan hanya berniat membawa anak-anaknya dari situasi yang rentan. Saksi-saksi mata mengkonfirmasi bahwa ia tidak sedang membawa pisau dan tidak mengancam petugas dengan cara apapun," ujar pengacara  Benjamin Crump seperti dilansir Fox 6. 

Pihak pengacara lantas meminta polisi adil dalam menangani kasus ini, serta memastikan keamanan masyarakat di tengah kerusuhan yang terjadi usai penembakan Jacob Blake.

Keluarga Jacob Blake juga telah meminta agar masyarakat tidak terlibat kerusuhan. 

Jacob Blake dilarikan ke rumah sakit usai penembakan yang terjadi. Ia selamat, namun kakinya lumpuh. Belum diketahui apakah kelumpuhannya permanen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.