Sukses

Indonesia Konsisten Dorong Penolakan Aneksasi Israel Terhadap Palestina

Indonesia menegaskan penolakan aneksasi ilegal terhadap Palestina.

Protes Pembukaan Lahan Israel, Pengunjuk Rasa Palestina Ditangkapi
Perbesar
Tentara Israel mengamankan seorang pengunjuk rasa Palestina yang memprotes pembukaan lahan untuk permukiman Israel di dekat Desa Shoufah, wilayah Tepi Barat (20/8/2020). (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah memimpin pertemuan virtual terkait perkembangan di Timur Tengah termasuk isu Palestina. Secara konsisten, Indonesia terus mendorong masyarakat internasional untuk terus menolak aneksasi illegal yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

BACA JUGA: Wapres Harap China dan Negara Timur Tengah Urun Tangan Redakan Eskalasi Konflik Iran-Israel
BACA JUGA: Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
BACA JUGA: BI Sebut Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Memburuk, Begini Efeknya ke Indonesia

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendorong dimulainya kembali proses diplomasi dan negosiasi, khususnya antar pihak terkait di Kawasan. 

"Kita juga garis bawahi bahwa hal terpenting bagi Palestina adalah solusi yang adil, damai, dan komprehensif," ujar Menlu Retno. 

"Saya sangat senang melihat suara Indonesia tersebut didukung oleh mayoritas negara anggota DK PBB," tambahnya lagi. 

Dalam pertemuan yang sama, mereka turut mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina berdasarkan solusi dua negara dan parameter internasional yang berlaku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun sampaikan kekecewaan rakyat Palestina atas normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab dan Israel. Simak selengkapnya dalam wawancara khusus berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Halangi Rencana Israel

Warga Palestina membentang bendera negara mereka, bergembira menyambut rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah
Perbesar
Warga Palestina membentang bendera negara mereka, bergembira menyambut rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah (AP Photo/Khalil Hamra)

Beberapa waktu lalu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menuntut aksi nyata dari negara-negara Eropa dalam menghalangi rencana Israel untuk memulai pembangunan di wilayah Yerusalem Timur yang dikenal sebagai E1.

Tuntutan tersebut muncul setelah diplomat Eropa menandatangani surat protes untuk Israel yang ingin memulai pembangunan di permukiman ilegal tersebut.

Perwakilan Uni Eropa serta duta besar dari 15 negara Eropa telah menyerahkan surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Israel mengenai niat untuk mulai membangun di daerah E1, sebelah timur Yerusalem yang diduduki.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.