Sukses

Vaksin Milik Rusia Akan Diuji Coba oleh Meksiko Bulan Depan

Rusia menjadi negara pertama yang mengeluarkan lisensi vaksin pekan lalu sewaktu Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan persetujuannya.

Liputan6.com, Mexico City - Vaksin Virus Corona berlisensi Rusia pada bulan depan akan diuji coba oleh pihak Meksiko.

Negara itu, Kamis (21/8) menyatakan akan menerima sedikitnya 2.000 dosis vaksin, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.

Rusia menjadi negara pertama yang mengeluarkan lisensi vaksin pekan lalu sewaktu Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan persetujuannya, meskipun vaksin Corona COVID-19 itu hanya diujicobakan pada puluhan orang saja.

Organisasi Kesehatan Dunia menangguhkan persetujuannya karena vaksin Rusia tidak melewati uji coba yang meluas yang biasanya diperlukan sebelum suatu vaksin mendapat lisensi.

Meksiko juga sedang bekerja sama dengan para produsen vaksin di Inggris, AS dan China untuk mendapatkan vaksin sesegera mungkin bagi rakyatnya.

Meksiko mengukuhkan lebih dari 540 ribu orang yang terjangkit virus corona dan lebih dari 59 ribu kematian akibat Virus Corona itu.

Simak video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Argentina Ikut Uji Coba Vaksin Virus Corona China

Sementara itu, Argentina bergabung dengan Peru, Maroko, dan Uni Emirat Arab dalam mengikuti uji klinis fase 3 untuk vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG), kata perusahaan itu Jumat malam (21/8).

Ketika kasus di China berkurang, CNBG membutuhkan sukarelawan dari negara lain untuk diuji, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.

Uji coba fase 3, yang biasanya melibatkan beberapa ribu peserta, memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai vaksin tersebut untuk mendapatkan persetujuan regulasi akhir.

CNBG akan bermitra dengan ELEA Argentina dalam uji coba vaksin, kata CNBG.

Vaksin eksperimental oleh CNBG, sebuah unit raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), menerima persetujuan dari UEA pada bulan Juni untuk uji coba tahap 3 dan sejak itu telah merekrut 15.000 sukarelawan.

CNBG juga telah memperoleh persetujuan dari Bahrain untuk studi tahap 3 yang dirancang akan melibatkan sekitar 6.000 peserta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.