Sukses

Selamat Hari Kemanusiaan Sedunia, Terima Kasih Para Pejuang Hidup

Di tengah pandemi COVID-19 yang ada diseluruh dunia, mari kita menghormati mereka yang berjuang untuk hidup kita.

Liputan6.com, Jakarta 19 Agustus diperingati sebagai World Humanitarian Day atau Hari Kemanusiaan Sedunia.

Hari ini diperingati untuk menghormati para pejuang kemanusiaan yang meninggal ketika menjalankan tugasnya. Sekaligus memperingati mereka, para pekerja kesehatan yang saat ini sedang berjuang untuk menyelamatkan kehidupan orang-orang.

Tahun 2020 ini, Hari Kemanusiaan diperingati di tengah pandemi COVID-19. Mereka para pekerja lini depan seperti pekerja kesehatan saat ini telah berjuang di 54 negara yang krisis kemanusiaan.

Hari Kemanusiaan lahir setelah adanya bom di Canal Hotel, Baghad, Irak yang terjadi pada 19 Agustus 2003. Kejadian ini menewaskan 22 orang termasuk, kepala kemanusiaan di Irak, Sergio Vieira de Mello.

Pada tahun 2009, PBB meresmikan hari peringatan untuk kemanusiaan sedunia. Demikian seperti yang dikutip dari UN, Rabu (19/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Berterima Kasih

Tahun ini adalah tahun kesebelas dunia merayakan Hari Kemanusiaan. Tahun ini ditujukan kepada pahlawan dunia nyata yang benar-benar bertaruh hidupnya untuk membantu orang lain. 

Kampanye tahun ini berfokus kepada mereka yang melindungi orang lain meskipun ada konflik, ketidakamanan, kurangnya akses, dan risiko terkait dengan COVID-19.

Tahun ini, COVID-19 telah menjadi tantangan terbesar bagi operasi kemanusiaan di seluruh dunia. Kurangnya akses dan pembatasan yang diberlakukan oleh Pemerintah di seluruh dunia telah menyebabkan komunitas, masyarakat sipil, dan LSM lokal menjadi garis depan tanggapan.

Maka dari itu, kampanye tahun ini akan menghadirkan kisah mereka yang berjuang di garis terdepan untuk melindungi orang-orang dari COVID-19. Dan memberikan makanan bagi mereka yang membutuhkan, memberikan ruang untuk perempuan dan anak yang mengalami lockdown, melahirkan bayi, dan mereka yang berada di kamp pengungsian. 

Reporter: Yohana Belinda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.