Sukses

Ledakan Gas Dahsyat Terjadi di Baltimore, 1 Orang Tewas dan 6 Lainnya Terluka

Sebuah insiden ledakan gas besar terjadi di Baltimore.

Liputan6.com, Baltimore - Seorang wanita meninggal dunia dan enam orang lainnya dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius setelah ledakan besar di lingkungan Baltimore, menurut Departemen Pemadam Kebakaran kota.

Menurut laporan CNN, Selasa (11/8/2020), tiga rumah hancur menjadi puing-puing, kata juru bicara Blair Adams.

Pejabat sedang menyelidiki penyebabnya, dan sejumlah petugas pencarian pun sedang mencari orang-orang yang mungkin terjebak di dalam. 

"Anda memiliki rumah yang cukup banyak hancur ... banyak puing di tanah, jadi kami menarik dan mencoba menyisir untuk melihat apakah kami dapat menemukan korban tambahan," kata Adams.

Dean Jones, yang tinggal beberapa blok jauhnya, mengatakan kepada afiliasi CNN bahwa dia sedang duduk di teras rumahnya ketika ledakan mengguncang rumahnya.

"Itu merupakan bencana besar. Rasanya seperti bom, seperti Anda menonton hal-hal di negara lain di mana mereka mengalami, seperti, pemboman dan hal-hal seperti itu," kata Jones.

"Rasanya seperti menontonnya dalam kehidupan nyata. Tiang telepon terbelah. Maksudku, rumah di ujung blok, pecahan kaca," tambahnya lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Penyelamatan Ledakan

Saat ini, tim sedang bekerja untuk mematikan saluran utama gas untuk menjaga keamanan daerah tersebut, menurut Linda Foy, juru bicara Baltimore Gas and Electric.

Setelah dimatikan, perusahaan utilitas tersebut akan bekerja untuk melakukan perbaikan dan mencoba menentukan apa yang menyebabkan ledakan tersebut.

Gubernur Maryland Lary Hogan mengatakan bahwa Marsekal Kebakaran negara bagian, Badan Manajemen Darurat Maryland dan Komisi Layanan Umum Maryland semuanya tengah membantu segala upaya pemulihan.

"Sejauh ini, kami tahu ledakan itu telah merenggut satu nyawa. Doa kami untuk para korban dan semua yang terkena dampak tragedi ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Agustus lalu, ledakan gas juga telah menghancurkan sebuah gedung di pusat perbelanjaan di Columbia, Maryland.

The Baltimore Sun melaporkan September lalu bahwa kebocoran gas alam dari pipa tua semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan kecepatan saat ini, upaya Baltimore Gas and Electric Co. untuk mengganti pipa akan memakan waktu setidaknya dua dekade.

Di situs webnya, Baltimore Gas and Electric, perusahaan gas tertua di negara itu, mengatakan pihaknya menyediakan gas untuk lebih dari 680.000 pelanggan dan memiliki lebih dari 7.600 mil pipa gas alam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.