Sukses

Jepang Peringati 75 Tahun Bom Nuklir yang Hancurkan Nagasaki

Nagasaki diratakan oleh atom tiga hari setelah Hiroshima mengalami serangan nuklir kembar.

Liputan6.com, Nagasaki - Kota Nagasaki di Jepang pada hari Minggu, 9 Agustus 2020 memperingati peringatan ke-75 insiden bom atom yang sempat menghancurkan kota itu.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (10/8/2020) upacara peringatan insiden yang tercatat dalam sejarah itu di gelar di tengah pandemi Corona COVID-19.

Nagasaki diratakan oleh atom tiga hari setelah Hiroshima mengalami serangan nuklir kembar.

Pada Minggu pagi, orang-orang menghadiri misa yang diadakan untuk mengenang para korban di Gereja Urakami, dekat lokasi pemboman, sementara yang lain mengambil bagian dalam upacara peringatan di Taman Perdamaian kota.

Jumlah peserta telah dikurangi menjadi kira-kira sepersepuluh angka dari tahun-tahun sebelumnya, dengan prosiding disiarkan langsung secara online dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Terumi Tanaka (88) yang selamat dari pemboman Nagasaki ketika dia berusia 13 tahun di rumahnya di lereng bukit, ingat saat semuanya menjadi putih dengan kilatan cahaya.

"Saya melihat banyak orang mengalami luka bakar dan luka parah sedang berusaha mengevakuasi diri. Orang-orang yang sudah meninggal berada sekolah dasar yang menjadi tempat penampungan," kata Tanaka kepada AFP dalam wawancara baru-baru ini, mengatakan dua bibinya turut meninggal.

Para penyintas bom atom "percaya bahwa dunia harus meninggalkan senjata nuklir karena kita tidak pernah ingin generasi muda mengalami hal yang sama", katanya.

"Umat manusia memiliki sekitar 13.000 bom nuklir sekarang. Pertanyaan kita adalah bagaimana kita mengizinkannya?" dia berkata.

"Apakah orang mengira mereka tidak akan pernah digunakan sama sekali? Kamu tidak pernah tahu, sungguh kamu tidak pernah tahu."

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meletakkan karangan bunga di Nagasaki pada hari Minggu kemarin.

Upacara peringatan datang ketika kekhawatiran berlarut-larut atas ancaman nuklir dari Korea Utara dan meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas masalah-masalah termasuk keamanan dan perdagangan.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bom Pertama di Hiroshima

AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menewaskan sekitar 140.000 orang. Korban termasuk mereka yang selamat dari ledakan itu sendiri tetapi meninggal segera setelah terkena radiasi.

Tiga hari kemudian, AS menjatuhkan bom plutonium di kota pelabuhan Nagasaki, menewaskan 74.000 orang.

Jepang mengumumkan telah menyerah dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945. Amerika Serikat tidak pernah menyetujui tuntutan Jepang untuk permintaan maaf atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam pemboman atom, yang diyakini oleh banyak sejarawan Barat diperlukan untuk mengakhiri perang dengan cepat dan menghindari invasi darat yang bisa lebih parah lagi.

Tahun lalu, Paus Fransiskus bertemu dengan beberapa orang yang selamat dalam kunjungan ke Hiroshima dan Nagasaki, memberikan penghormatan atas "kengerian yang tak tak bisa dijelaskan" yang diderita para korban.

Pada 2016, Barack Obama menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi Hiroshima. Dia tidak meminta maaf atas serangan itu tetapi merangkul yang selamat dan menyerukan dunia bebas senjata nuklir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.