Sukses

Tolak Aturan Pembatasan Terkait Corona COVID-19, Ribuan Warga Berlin Unjuk Rasa

Para warga Berlin mengikuti aksi demonstrasi yang menentang pembatasan akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Berlin - Ribuan orang di ibu kota Jerman, Berlin, ambil bagian dalam protes yang menentang aturan pembatasan terkait Virus Corona COVID-19 di negara itu.

Demonstran mengatakan langkah-langkah seperti kewajiban penggunaan masker telah melanggar hak dan kebebasan mereka.

Melansir BBC, Senin (3/8/2020), para pejabat mengatakan sekitar 20.000 orang menghadiri protes Berlin pada hari Sabtu.

Penyelenggara telah menyatakannya sebagai "hari kebebasan" dari berbulan-bulan masa pembatasan akibat pandemi Virus Corona baru. 

Dalam aksinya, terlihat para demonstran mengangkat spanduk yang menampilkan slogan-slogan seperti "Corona, false alarm" dan "Kami dipaksa memakai masker".

Seorang wartawan BBC melaporkan bahwa beberapa partisipan meyakini beberapa teori konspirasi yang tidak percaya bahwa COVID-19 ada, sedangkan sebagian yang lain adalah orang-orang biasa yang hanya menolak pendekatan pemerintah terhadap pandemi.

Sementara suasana di demonstrasi itu berlangsung damai, hampir tidak ada yang memakai masker atau mempraktikkan penerapan physical distancing. 

"Tuntutan kami adalah kembali ke demokrasi. Menjauh dengan hukum-hukum yang telah dikenakan pada kami, menjauh dengan masker yang membuat kami menjadi budak," kata seorang wanita peserta demonstrasi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Polisi memerintahkan demonstran untuk membubarkan diri pada sore hari. Mereka mengatakan telah meluncurkan tindakan hukum terhadap penyelenggara karena tidak menghormati aturan kesehatan terkait Virus Corona COVID-19.

Menteri Kesehatan Jens Spahn mengkritik pendemo karena gagal mematuhi peraturan, termasuk persyaratan jarak fisik sejauh 1,5 m (5 kaki).

"Ya, demonstrasi harus diizinkan bahkan di tengah pandemi. Tapi tidak seperti ini," tulisnya di Twitter.

Aturan jarak sosial dan persyaratan kesehatan berlaku di seluruh Jerman, dan orang-orang harus memakai masker di toko-toko dan di angkutan umum. Tes wajib telah diperkenalkan untuk wisatawan yang kembali dari daerah berisiko tinggi.

Hingga kini, Jerman telah memiliki lebih dari 210.000 kasus Virus Corona baru dan lebih dari 9.000 kematian terkait sejak pandemi dimulai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.