Sukses

Perusahaan Obat China Akan Uji Coba Vaksin Corona COVID-19 di Brasil

Wabah COVID-19 Brasil adalah yang terburuk di dunia di luar Amerika Serikat, telah menjadikannya sebagai tempat uji global untuk vaksin potensial.

Liputan6.com, Brasilia - Perusahaan obat China Sinopharm dan negara bagian Parana, telah sepakat untuk meluncurkan uji coba vaksin COVID-19 keempat utama di Brasil dan akan meminta persetujuan regulatori dalam dua minggu ke depan.

Sebuah uji coba oleh Sinopharm akan bergabung dengan uji coba Fase III yang sudah diumumkan di Brasil oleh AstraZeneca, Sinovac Biotech dan kemitraan Pfizer dengan BioNTech.

Jorge Callado, kepala Parana Technology Institute (Tecpar), mengatakan mereka akan segera menyelesaikan proposal dan mengajukannya untuk persetujuan dengan regulator kesehatan federal Anvisa, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (30/7/2020).

Wabah COVID-19 Brasil adalah yang terburuk di dunia di luar Amerika Serikat, telah menjadikannya sebagai tempat uji global untuk vaksin potensial.

Calon vaksin Sinopharm sedang diuji di Uni Emirat Arab dengan 15.000 sukarelawan.

Parana juga dalam pembicaraan dengan para peneliti Rusia tentang memproduksi vaksin potensial mereka, kata pemerintah negara bagian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Gubernur Ratinho Junior akan segera bertemu dengan duta besar Rusia untuk Brasil.

Rusia juga telah menghubungi Institut Butantan di Sao Paulo untuk membahas pengujian vaksin mereka, kata direktur lembaga itu kepada wartawan, Rabu.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Corona di Brasil

Brasil pada hari Rabu kemarin membuat catatan harian untuk kasus COVID-19 baru dan kematian terkait. 69.074 kasus baru yang dikonfirmasi dan 1.595 kematian tambahan yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan mendorong negara itu melewati 2,5 juta infeksi dan 90.000 orang terbunuh.

Presiden Jair Bolsonaro telah berjuang melawan pembatasan kegiatan ekonomi, dan virus ini telah berkembang. Dalam beberapa kasus, warga Brasil telah memadati bar dan alun-alun yang ramai tanpa masker, sering kali bertentangan dengan peraturan setempat.

Bolsonaro sendiri telah melanggar pedoman jarak sosial dengan bergabung dengan para pendukung di demonstrasi di sekitar Brasilia, dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah Bolsonaro mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan mencabut larangan pada pelancong asing yang terbang ke negara itu yang telah ada sejak Maret, asalkan mereka memiliki asuransi kesehatan untuk perjalanan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.