Sukses

Ketua DPR AS Sebut Corona COVID-19 Sebagai Virus Trump

"Faktanya jelas ini adalah virus Trump," ujar Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyebut Corona COVID-19 dalam suatu kesempatan.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi memberi julukan baru bagi Virus Corona (COVID-19), ia menyebutnya sebagai Virus Trump. Ia menyalahkan Trump karena tidak bertindak lebih awal.

Dalam kritiknya, Nancy Pelosi menyerang presiden AS awalnya ogah pakai masker sebelum akhirnya berubah sikap. Tindakan Trump dinilainya berdampak ke tingginya kasus Corona COVID-19 di AS.

"Faktanya jelas ini adalah virus Trump," ujar Nancy Pelosi seperti dilaporkan CNN, Kamis (23/7/2020). 

"Jika ia mengatakan itu berbulan-bulan yang lalu, mari pakai masker, dan mari terapkan jaga jarak sosial, ketimbang mengadakan kampanye atau apalah itu, maka lebih banyak orang yang mengikuti teladannya," jelas Pelosi yang sempat mendorong pemakzulan Trump pada akhir tahun lalu.

Nancy Pelosi dengan tegas menyalahkan presiden atas banyaknya kematian akibat COVID-19 di AS. Saat ini ada hampir 4 juta kasus positif dan 140 ribu orang meninggal dunia di AS akibat virus tersebut. 

Presiden AS Donald Trump baru mempromosikan masker pada beberapa minggu terakhir. Pada sebuah twit, Trump berkata memakai masker adalah tindakan patriotik.

Namun, pemakaian masker, menurut Nancy Pelosi, seharunya dilakukan sejak Maret lalu. Tetapi, ia menilai Donald Trump tidak paham sains. 

"Jadi mari berharap bahwa presiden akan semakin merangkul kenyataan dari pandemi ini, inilah virus Trump," pungkas Pelosi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Akui Pandemi COVID-19 di AS Bakal Memburuk

Presiden Donald Trump telah memperingatkan bahwa pandemi yang terjadi di AS mungkin akan "menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik".

Melansir laman BBC, Trump juga meminta semua orang Amerika untuk mengenakan penutup wajah (masker), mengatakan "mereka akan memiliki efek samping" dan menunjukkan "patriotisme".

Presiden, yang tidak mengenakan masker dalam briefingnya, sebelumnya meremehkan masker sebagai suatu hal yang tidak sehat. 

Para pembantunya dilaporkan telah mendesaknya untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terukur ketika jumlah kasus virus melonjak di AS.

Konferensi pers harian Gedung Putih berakhir segera setelah Trump menyarankan pada bulan April bahwa virus tersebut dapat diobati dengan menyuntikkan desinfektan ke manusia.

Dalam pengarahan terkait Virus Corona COVID-19 di Gedung Putih pertamanya sejak berbulan-bulan pada hari Selasa, Trump memperingatkan: "Sayangnya itu mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.

"Sesuatu yang aku tidak suka katakan tentang banyak hal, tapi memang begitu."

Dia menambahkan: "Kami meminta semua orang bahwa ketika Anda tidak dapat menjaga jarak sosial, pakailah masker."

"Apakah kamu suka masker atau tidak, mereka memiliki dampak, mereka akan memiliki efek dan kita membutuhkan semua yang bisa kita dapatkan."

Trump - yang lebih sebelumnya bersikeras untuk mengenakan masker pun kemudian mengambil masker dari sakunya di ruang rapat, tetapi tidak mengenakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.