Sukses

Deteksi Orang Terinfeksi Virus Corona COVID-19, Mumbai Kini Pakai Helm Pintar

Ketika infeksi Virus Corona COVID-19 meningkat di Mumbai, otoritas di kota yang paling terpengaruh di India ini beralih ke helm pintar berteknologi tinggi untuk mempercepat identifikasi infeksi.

Liputan6.com, India - Ketika infeksi Virus Corona COVID-19 meningkat di Mumbai, otoritas di kota yang paling terpengaruh di India ini beralih ke helm pintar berteknologi tinggi. Alat untuk mempercepat proses screening dan mengidentifikasi kasus-kasus yang dicurigai di daerah kumuh dan padat di ibu kota tersebut.

Thermoscanners portable, yang sebelumnya telah digunakan di Dubai, Italia dan China, memungkinkan petugas kesehatan untuk mencatat suhu puluhan penduduk per menit.

Itu membuat helm tersebut menjadi senjata utama bagi Mumbai dalam upaya memberantas Virus Corona COVID-19 dari kota dengan populasi 18 juta jiwa.

"Metode screening tradisional yang digunakan sebelumnya membutuhkan banyak waktu untuk proses data. Anda harus pergi ke perkampungan kumuh dengan 20.000 orang dan untuk screening 300 orang Anda membutuhkan waktu tiga jam," ujar Neelu Jain, seorang sukarelawan medis yang memiliki hubungan dengan kelompok nirlaba Bharatiya Jain Sanghatana seperti dikutip dari channelnewsasia, Rabu (22/7/2020).

"Setelah anda menggunakan helm ini, yang harus Anda lakukan adalah meminta orang keluar dari rumah, menghadap mereka. Anda dapat screening 6.000 orang dalam 2,5 jam," katanya kepada AFP.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Membutuhkan Dua Helm di Setiap Kota

Helm pintar itu disumbangkan ke pihak berwenang di Mumbai dan Pune, yang keduanya megalami lockdown selama berbulan-bulan untuk melawan pandemi Virus Corona COVID-19. Infeksi di India dilaporkan terus melonjak, bahkan melewati satu juta pada hari Jumat lalu.

Tetapi dengan hanya menggunakan dua helm di setiap kota, dorongan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi penduduk yang terinfeksi akan membutuhkan waktu yang lama. Jain mengatakan bahwa helm impor yang harganya sekitar 600.000 rupee (US $ 8.045) atau sekitar Rp 117 juta itu juga sangat diminati di tempat-tempat lainnya seperti Dubai, sehingga sangat sulit untuk meningkatkan kapasitas.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.