Sukses

Hari Catur Sedunia, Ini Asal-Usul Permainan Strategi Bermula

Hari ini, 18 Juli, ternyata adalah World Chess Day atau Hari Catur Sedunia.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 18 Juli, ternyata adalah World Chess Day atau Hari Catur Sedunia.

Sepanjang sejarah, permainan dan olah raga telah menjadi peran penting bagi umat manusia untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesehatan mental. Sementara dikarenakan pandemi COVID-19,  kegiatan permainan dan olah raga sebagian besar telah dikurangi.

Tetapi catur telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Seperti dikutip dari situs UN.org, Senin (20/7/2020), olah raga itu memiliki kemampuan beradaptasi dan kekuatan penyatuan yang sangat kuat pada saat pandemi membuat minat pada catur dilaporkan meningkat dua kali lipat selama beberapa bulan terakhir.

Hal itu terllihat dari lebih banyak pemain yang datang bersama untuk berpartisipasi dalam acara catur yang semakin banyak diadakan melalui platform online.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui bahwa olah raga catur adalah seni dan aktivitas fisik dengan kekuatan yang berpengaruh untuk mengubah persepsi, prasangka dan perilaku, untuk menginspirasi orang-orang, meruntuhkan hambatan ras dan politik, memerangi diskriminasi dan meredakan konflik. Selain itu juga membantu dalam hal mempromosikan pendidikan, pembangunan berkelanjutan, perdamaian, kerja sama, solidaritas, inklusi sosial, dan kesehatan di tingkat lokal, regional, dan internasional.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Catur untuk Pembangunan Berkelanjutan

Catur adalah salah satu permainan yang paling kuno, intelektual dengan kombinasi olahraga, pemikiran ilmiah, dan elemen seni. Juga merupakan olah raga yang terjangkau dan inklusif, dapat dilakukan di mana saja dan dimainkan oleh siapa orang, tanpa mengenal batasan bahasa, usia, jenis kelamin, kemampuan fisik atau status sosial.

Catur adalah permainan global, yang mendukung keadilan, inklusi, dan saling menghormati serta dapat berkontribusi pada atmosfer toleransi dan pemahaman di antara masyarakat dan negara.

Catur juga menawarkan peluang penting dalam pelaksanaan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk memperkuat pendidikan, mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan dan mendorong inklusi, toleransi, saling pengertian, dan saling menghormati.

3 dari 4 halaman

Latar Belakang Olah Raga Catur

Catur adalah permainan strategi papan yang terdiri atas dua pemain di mana tujuannya adalah untuk memindahkan berbagai jenis bidak dengan aturan pergerakan yang ditentukan, di atas papan persegi kotak-kotak dengan tujuan menangkap  bidak yang disebut ‘raja’ dari pihak lawan.

Sampai saat ini ada lebih dari 2.000 variasi permainan yang sudah diketahui. Salah satu teori adalah bahwa permainan awal yang mirip catur yang disebut Chaturanga berasal dari India Utara selama periode Gupta (~ 319 - 543 M) dan menyebar di sepanjang Jalur Sutra di barat menuju Persia.

Sementara Catur modern diyakini berasal dari Chaturanga yang memiliki 'empat divisi' pembagian bidak yaitu infanteri (pasukan), kavaleri (kuda), pasuka gajah dan kereta perang (bagian-bagian yang dalam permainan modern menjadi pion, ksatria, bishop, dan benteng). Sekitar 600 M, di Sassanid Persia, Chatrang, dan kemudian Shatranj, adalah nama yang diberikan untuk permainan.

Referensi paling awal untuk permainan tersebut berasal dari manuskrip Persia sekitar 600 M, yang menggambarkan seorang duta besar dari anak benua di India yang mengunjungi raja Khosrow I (531 - 579 M) dan menyajikan permainan tersebut sebagai hadiah. Dari sana menyebar sepanjang Sutra ke daerah lain termasuk Semenanjung Arab dan Bizantium.

Pada 900 M, master catur Abbasiyah al-Suli dan al-Lajlaj menyusun karya tentang teknik dan strategi permainan. Lalu pada 1000 M catur populer di seluruh Eropa, dan di Rusia di mana ia diperkenalkan dari Eurasia Steppe.

4 dari 4 halaman

Asal-Usul Penetapan Hari Catur Internasional

Manuskrip Alfonso, juga dikenal sebagai Libro de los Juegos (Book of Games), kumpulan teks di abad pertengahan tentang tiga jenis permainan populer dari abad ke-13 M, menggambarkan bahwa catur sangat mirip dengan permainan Shatranj Persia dalam hal aturan dan cara permainan.

Pada 12 Desember 2019, Majelis Umum mengumumkan bahwa 20 Juli sebagai World Chess Day atau Hari Catur Sedunia untuk menandai tanggal berdirinya International Chess Federation (FIDE) atau Federasi Catur Internasional di Paris pada tahun 1924. Di bawah inisiatif FIDE, 20 Juli kemudian diperingati sebagai Hari Catur Internasional oleh para pemain catur di seluruh dunia sejak 1966.

Penunjukan Hari Catur Sedunia PBB tidak hanya akan mengakui peran penting FIDE dalam mendukung kerja sama internasional untuk kegiatan catur, tapi juga bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan persahabatan di antara semua orang di dunia. Selain itu juga untuk menyediakan platform yang mendorong solidaritas dan budaya damai.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.