Sukses

Thailand Siap Produksi Jutaan Dosis Vaksin Corona COVID-19 pada 2021

Peneliti di Thailand optimistis vaksin Virus Corona COVID-19 dapat tersedia pada 2021 dalam jutaan dosis.

Liputan6.com, Bangkok - Thailand sedang mencari sukarelawan manusia untuk menguji vaksin Virus Corona COVID-19. Pencarian akan dimulai bulan depan.

Berdasarkan laporan Asia One, Selasa (14/7/2020), Thailand akan mulai melakukan uji coba ke manusia pada Oktober mendatang. Penelitian vaksin di Thailand didukung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, Penelitan dan Inovasi, Suvit Maesincee.

Menteri Suvit berkata vaksin yang dikembangkan Universitas Chulalongkorn dan National Research Council mengalami perkembangan positif. Pada 22 Juni, vaksin mRNA ini diuji kepada monyet.

Uji coba vaksin Virus Corona kepada manusia di Thailand akan melalui tiga tahap.

Bangkok Post melaporkan bahwa 13 monyet yang mendapatkan vaksin ini mendapatkan antibodi. Vaksin ini dinamakan Cu-Cov19.

Leve antibodi yang didapatkan oleh monyet-monyet itu meningkat hingga 5.120 setelah mendapatkan dosis kedua. Sementara, tikut yang mendapat vaksin ini level antibodinya naik hingga 40.960.

Peneliti berkesimpulan bahwa efek vaksin berkurang ketika ukuran subyek bertambah. Namun, peneliti berkata imunitas bisa diraih jika level antibodi sudah di atas 100.

Dr Kita Ruxrungtham dari Chula Vaccine Research Centre yang ikut terlibat dalam penelitian menyatakan optimisme bahwa vaksin ini bisa diproduksi jutaan dosis pada akhir 2021. Produksi vaksin corona ini bekerja sama dengan BioNet Asia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bill Gates Minta Vaksin Covid-19 Tak Dikuasai Penawar Tertinggi

Miliarder sekaligus filantropis Bill Gates berharap agar vaksin Covid-19 dibuat dalam jumlah banyak dan tersedia untuk semua negara yang membutuhkan.

Bill Gates meminta, vaksin Covid-19 tak dikuasai oleh penawar tertinggi. Ia menyebut, mengandalkan kekuatan pasar untuk menentukan siapa yang bisa mendapatkan vaksin, bakal memperpanjang pandemi. 

"Jika kita membiarkan obat dan vaksin jatuh pada penawar tertinggi alih-alih kepada mereka yang membutuhkan, pandemi bakal berlangsung lebih lama dan mematikan," tutur pendiri Microsoft, seperti dikutip dari Reuters, Minggu 12 Juli 2020.

Gates juga meminta agar para pemimpin dunia mengambil keputusan distribusi obat dan vaksin dengan tepat, bukan berdasarkan pada mekanisme pasar.

Dengan ratusan proyek vaksin yang sedang berjalan, pemerintah Eropa dan Amerika Serikat menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian, uji coba, dan manufaktur. 

Gara-gara ini, ada kekhawatiran bahwa negara-negara kaya akan mengambil obat-obatan yang mampu mengobati Covid-19 dan negara berkembang tidak akan kebagian.

Sebelumnya, Komisi Eropa dan WHO mengingatkan kemungkinan kompetisi tak sehat dalam hal mendapatkan obat-obatan untuk Covid-19.

Sementara ada indikasi bahwa pemerintah Amerika akan memprioritaskan ketersediaan vaksin untuk warganya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.