Sukses

Bantu Pasien COVID-19, Pakistan Luncurkan Ventilator Perdana Produksi Lokal

Jumlah kasus Corona COVID-19 di Pakistan bertambah menjadi hampir 232 ribu orang. Negara itu kini memproduksi ventilator sendiri.

Liputan6.com, Karachi - Pakistan  kini meluncurkan ventilator produksi lokal pertama. Kabarnya untuk ditempatkan di rumah-rumah sakit guna merawat pasien terinfeksi Virus Corona COVID-19.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (8/7/2020), jumlah kasus Corona COVID-19 di negara itu bertambah menjadi hampir 232 ribu orang.

Pandemi Corona COVID-19 telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sejak akhir Februari lalu, sewaktu wabah mulai merebak di negara berpenduduk 220 juta orang tersebut.

Namun sejauh ini, para pejabat telah melaporkan penurunan terus menerus dalam hal jumlah pasien baru dan kematian akibat Virus Corona baru selama sepekan ini.

PM Imran Khan hari Senin 6 Juli meresmikan unit produksi itu dan menyerahkan kelompok pertama ventilator portable SafeVent SP100 ke badan manajemen bencana nasional setempat.

Fasilitas di Haripur, kota di bagian utara Pakistan, memiliki kapasitas produksi hingga 300 ventilator per bulan.

Sebuah pernyataan resmi mengutip Khan yang menyebut produksi itu sebagai "pencapaian penting" bagi Pakistan, yang telah lama dikritik karena mengimpor pasokan medis, termasuk ventilator, meskipun negara itu telah mengembangkan senjata nuklir yang canggih.

Sistem layanan kesehatan Pakistan disebut-sebut selama puluhan tahun menderita karena ditelantarkan, kekurangan dana dan korupsi di mana-mana yang menyebabkan biaya rumah sakit mahal di sektor swasta.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WHO Sempat Paksa Pakistan Lockdown Kembali

Sejumlah anggota parlemen dan pejabat pemerintah di Pakistan telah dites positif untuk Corona COVID-19, ketika jumlah infeksi nasional mengalami kelonjakan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dikutip dari VOA Indonesia, kemudian mendesak Pakistan agar memberlakukan putaran baru lockdown. Melihat adanya lonjakan kasus baru dalam beberapa hari terakhir di negara itu.

Beberapa anggota legislatif nasional dan provinsi juga termasuk di antara hampir 2.300 warga Pakistan yang meninggal setelah tertular Virus Corona COVID-19.

Larangan untuk menghadiri sidang parlemen diberikan oleh Ketua Majelis Nasional untuk anggotanya, kecuali mereka sudah dites dan hasilnya positif Virus Corona COVID-19.

Perwakilan WHO Palitha Mahipala, dalam surat kepada otoritas kesehatan di Punjab, negara bagian terbesar di Pakistan, merekomendasikan lockdown berkala, yaitu pemberlakuan berselang-seling setiap dua pekan, dan untuk melipatgandakan kapasitas pengujian pada Corona COVID-19 menjadi 50.000 tes per hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.