Sukses

Banjir dan Longsor di Jepang, 76 Ribu Orang Diminta Evakuasi

Hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor di wilayah barat Jepang pada Sabtu (4/7) membuat pihak berwenang di negara tersebut mengeluarkan perintah evakuasi untuk lebih dari 76.000 penduduk.

Liputan6.com, Tokyo - Setidaknya dua orang dikhawatirkan tewas dan 13 lainnya hilang karena hujan deras yang memicu banjir besar dan tanah longsor, pada Sabtu (4/7) di wilayah barat Jepang. 

Situasi tersebut membuat pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi untuk lebih dari 76.000 penduduk di sekitar lokasi kejadian.  

Peringatan hujan hujan satu tingkat dari tingkat darurat tertinggi di Kumamoto dan Kagoshima di pulau Kyushu, dilaporkan telah diturunkan oleh badan cuaca Jepang.

Meskipun itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tetap meminta masyarakat setempat untuk "berwaspada secara maksimum".

Untuk bersiaga dalam proses penyelamatan dan pemulihan bencana itu, PM Shinzo Abe memerintahkan hingga 10.000 tentara. 

Ia juga berjanji bahwa pemerintah pusat akan "melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan darurat, dengan memprioritaskan nyawa warga."

Seorang pejabat manajemen bencana untuk prefektur, Naosaka Miyahara mengatakan bahwa dua orang yang ditemukan berada "dalam serangan kardio-pernafasan" dan yang lainnya hilang dalam tanah longsor di Kumamoto." Istilah itu ia gunakan dan diketahui sering dipakai  di Jepang, sebelum seorang dokter menyatakan kematian.

Miyahara juga menerangkan kepada AFP, "Pada suatu waktu di pagi hari, 13 orang tidak ditemukan tetapi angkanya berubah karena kami masih berjuang untuk memilah-milah situasinya."

Sekitar 100 orang telah terdampar karena banjir dan tanah longsor yang menyebabkan terputusnya jalan-jalan, menurut laporan NHK.

Cuplikasi video yang ditayangkan di stasiun televisi Negeri Sakura menunjukkan kendaraan terendam di tempat parkir di dekat sungai yang meluap, sementara beberapa jembatan juga dilaporkan hanyut.

Sementara itu, muncul juga laporan adanya rekaman udara yang menunjukkan seorang warga saat dievakuasi dengan menggunakan tali dari atap ke sebuah helikopter militer ketika seluruh bagian kota dibanjiri air berlumpur,  demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (4/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perintah Evakuasi Segera

 

Dengan tanah longsor yang mengubur beberapa rumah warga, para penyelamat dilaporkan mencari warga yang hilang melalui jendela yang terkubur.

Seorang perempuan yang berada di sekitar lokasi kejadian pun menungkapkan kepada NHK, "Saya tidak bisa mengungsi karena jalan berubah menjadi sungai. Ini sangat menakutkan."

Seorang pejabat lain untuk prefektur Kumamoto, Toshiaki Mizukami, mengatakan "Kami telah mengeluarkan perintah evakuasi setelah hujan makin lebat." 

Kendati demikian, "Kami sangat mendesak warga untuk mengambil tindakan untuk melindungi hidup mereka karena hujan masih deras," jelasnya, kepada AFP.

Selain adanya laporan perintah untuk evakuasi, laporan dari Kyodo News juga menyampaikan bahwa 76.600 penduduk di Kumamoto dan Kagoshima diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka.

Sedangkan beberapa layanan kereta api telah ditangguhkan di wilayah tersebut, dan lebih dari 8.000 rumah juga kehilangan listrik.

Saat ini, Jepang sedang dilanda musim hujan, yang sering menyebabkan banjir dan tanah longsor dan mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan perintah evakuasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.