Sukses

Studi Ini Ungkap 58 Persen Kolam Renang Mengandung Bakteri Mematikan

Dalam studi tersebut, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengambil sampel air dari filter di 161 kolam renang umum.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa lebih dari setengah dari semua kolam renang umum telah diuji positif mengandung E. coli, bakteri yang paling sering dikaitkan dengan kotoran.

Dalam studi tersebut, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengambil sampel air dari filter di 161 kolam renang umum, baik di dalam maupun luar ruangan, di area Atlanta, Amerika Serikat, demikian dikutip dari laman Mentalfloss.com, Senin (29/6/2020).

Dari sampel tersebut, 58 persen menunjukkan tanda-tanda E. coli. Meskipun para peneliti tidak dapat secara pasti menyalahkan limbah manusia untuk hasil tersebut, mereka menulis bahwa itu "menandakan bahwa perenang memasukkan bahan tinja ke dalam air kolam."

"Sudah waktunya untuk berhenti memperlakukan kolam renang sebagai toilet," Michele Hlavsa, kepala Program Renang Sehat CDC, mengatakan kepada NBC.

"Ini terjadi lantaran tidak ada tempat lain selain kolam renang yang bisa menjadi lokasi buang air di tempat umum. Jika kita melakukan ini di depan umum, kita akan ditangkap."

Jadi apa kesalahan untuk masalah bau?

Anak-anak, khususnya belum terlatih secara baik untuk pergi ke toilet saat ingin buang air. Mereka dapat dengan mudah memasukkan kotoran ke dalam air," seperti yang disebut oleh CDC.

Namun, anak-anak tidak sendirian mengotori air. Laporan itu juga menyalahkan orang dewasa karena etiket berenang yang buruk.

Perenang yang sedang sakit diare sangat berisiko menyebarkan kontaminasi. Jadi, kata laporan itu, Anda benar-benar tidak boleh berenang di kolam renang umum jika menderita masalah usus.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Semua Negara

Meskipun CDC mengkonfirmasi bahwa kolam renang umum cukup kotor, mereka tidak selalu berbahaya. Para peneliti tidak pernah mengkonfirmasi penyakit apa pun yang terkait dengan genangan air, dan seperti yang dinyatakan dalam laporan itu.

"Hasilnya secara keseluruhan tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah patogen yang terdeteksi layak atau menular atau menentukan tingkat penyebaran pada perenang lain."

Plus, laporan itu hanya melihat kolam di daerah Atlanta, sehingga hasilnya mungkin tidak mewakili negara secara keseluruhan.

Namun, laporan itu meminta semua orang dengan ramah menggunakan kamar mandi ketika mereka harus menggunakan kamar mandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.