Sukses

Kota Pertama di Jepang Ini Haramkan Warga Main Ponsel Sambil Berjalan

Warga di kota di Jepang ini diminta berhenti berjalan jika ingin memakai ponsel.

Liputan6.com, Yamato - Berjalan sambil bermain ponsel mulai diharamkan di sebuah kota di Jepang. Kebijakan ini berlaku di Kota Yamato, Prefektur Kanagawa.

Dilaporkan Kyodo, Kamis (25/6/2020), aturan ini akan mulai berlaku pada Rabu depan. Pejalan kaki tidak boleh memakai ponsel jika bisa mengakibatkan gangguan bagi pengguna jalan lain.

Tidak ada hukuman bagi pelanggarnya.

Kota Yamato berharap masyarakat sadar bahwa ponsel seharusnya tidak digunakan ketika penggunanya sedang bergerak.

Berdasarkan aturan ini, pejalan kaki harus berhenti dulu di tempat yang tidak menganggu lalu lintas, jika ingin memakai smartphone. Ini berlaku baik di jalanan hingga taman.

Pada Januari lalu, Kota Yamato melakukan studi di dua lokasi mengenai pejalan kaki yang menggunakan smartphone. Sebanyak 12 persen dari 6.000 warga yang diobservasi ternyata memakai smartphone saat berjalan kaki.

Usai survei tersebut, draft aturan dikirim ke dewan kota pada 1 Juni kemarin.

Dalam Bahasa Inggris, ada julukan smartphone zombie bagi orang-orang yang suka berjalan sambil bermain smartphone dan tidak menyadari kondisi sekitar.

Sudah ada penelitian yang mengungkap bahaya bermain smartphone sambil berjalan. Situs kesehatan Healthline mengungkap bahwa berjalan sambil bermain smartphone bisa menyakiti diri sendiri hingga orang lain.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jepang Punya Superkomputer Fugaku yang Diklaim Paling Cepat Sedunia

Soal Jepang, Pusat riset ilmiah RIKEN dan Fujitsu Ltd di Kobe belum lama ini mengembangkan superkomputer Fugaku. Yang diakui sebagai komputer paling cepat dan paling kuat sedunia dalam TOP500 superkomputer dunia pada Senin 22 Juni 2020.

Fugaku dari Jepang ini menggeser posisi superkomputer AS Summit ke posisi kedua. 

Teknologi chip superkomputer itu dipasok oleh Arm Ltd yang bermarkas di Inggris namun merupakan properti milik Softbank Group Corp. Jepang. Fugaku punya kecepatan 415,6 petaflops atau sekitar 2,8 kali lipat lebih cepat dari Summit yang kecepatannya 148,6 petaflops, yakni performa kalkulasi perdetik dengan 15 nol di belakang digitnya.

Superkomputer punya kecepatan 1.000 kali lipat komputer normal.

"Untuk pertama kalinya sebuah superkomputer Jepang menjadi pemuncak TOP500 ranking supercomputer sekaligus peringkat HPCG, HPL-AI dan Graph500," kata direktur RIKEN, Satoshi Matsuoka seperti dikutip dari DW Indonesia.

Fugaku, yang berarti Gunung Fuji dalam bahasa Jepang kini sudah digunakan untuk memerangi pandemi COVID-19. Komputer membuat simulasi bagaimana “droplets“ atau tetesan cairan tubuh menyebar di dalam ruang kantor yang dipasangi partisi penghalang atau di dalam kereta yang penuh sesak dengan jendela dibuka. 

"Saya mengharapkan teknologi informasi paling mutakhir yang kami kembangkan, bisa berkontribusi pada kemajuan besar menghadapi tantangan sosial sulit seperti COVID-19“, ujar Matsuoka dalam sebuah pernyataan.

Fugaku diperkirakan akan beroperasi sepenuh kapasitasnya mulai bulan April 2021 setelah proses pengembangan selama enam tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.