Sukses

Kasus Meroket, 6 Negara Ini Jadi Hotspot Baru Virus Corona COVID-19

Negara-negara berkembang kini menjadi hotspot baru Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Hotspot Virus Corona COVID-19 masih terus berpindah, mulai dari Wuhan di Asia Timur ke Eropa dan Amerika Serikat, hingga mulai kembali lagi ke Asia. Total kasus Virus Corona baru ini di dunia sudah tembus 9 juta.

Kasus tertinggi masih berada di Amerika Serikat, yakni di atas dua juta. Setelahnya, ada negara berkembang seperti Brasil, Rusia, dan India.

Brasil memiliki kasus Virus Corona tertinggi di antara negara berkembang, yakni 1,1 juta kasus. Pada 24 jam terakhir, kasus baru di Brasil mencapai 42 ribu.

Tak hanya Brasil, Peru juga mengalami lonjakan. Kini, ada tiga negara Amerika Selatan yang masuk 10 besar kasus terbanyak.

Berikut tiga wilayah di dunia yang dianggap menjadi hotspot atau kandidat hotspot baru Virus Corona COVID-19:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. India

Total kasus di India mencapai 473 ribu. Daerah Delhi dan Mumbai menjadi hotspot di negara tersebut.

India Today melaporkan Delhi baru saja mengambil alih Mumbai sebagai hotspot.

Pada 23 Juni kemarin, Delhi mencatat 3.947 kasus baru Virus Corona. Tertinggi di antara kota-kota di dunia.

India telah menjadi hotspot di Asia sejak bulan lalu ketika kasus corona di India telah mengalahkan China.

3 dari 5 halaman

2. Brasil, Peru, dan Chile

Jumlah kasus corona di Brasil lebih banyak dari gabungan kasus di Korea, Jepang, Inggris, Spanyol, dan Jerman. Totalnya, ada 1,1 juta kasus di Brasil.

Brasil tak sendirian, Peru dan Chile juga masuk ke 10 besar negara dengan kasus corona tertinggi di dunia.

Kasus di Peru terutama menyulitkan karena faktor ekonomi.

AP News melaporkan negara itu sudah membuka kembali bisnis-bisnisnya minggu ini meski kasus masih menanjak. Mall di Peru mempekerjakan hingga 180 ribu orang.

4 dari 5 halaman

3. Indonesia

Pekan lalu, media Australia menyebutkan Indonesia sedang kalah melawan Virus Corona (COVID-19). Respons pemerintah yang tidak tegas pun dikritik.

The Sydney Morning Herald juga mengkritik respons Kementerian Kesehatan, serta informasi dari pemerintah yang tak transparan pada awal pandemi dengan alasan menghindari panik.

Kasus di Indonesia pun masih terus bertambah setiap harinya meski pemerintahan Joko Widodo mendukung new normal.

Media ABC Australia juga menyorot tingginya angka kematian tenaga kesehatan di Indonesia.

5 dari 5 halaman

4. Jerman

Penyebaran COVID-19 di pabrik pengolahan daging Tönnies di Jerman menjadi berita utama dalam beberapa hari terakhir. Kini Kota Gütersloh di wilayah barat negara itu, dengan populasi 103.000 jiwa, jadi sorotan international dari sebelumnya jarang terekspose publik. 

Dari sekitar 7.000 pekerja yang telah dites COVID-19 dalam seminggu terakhir, lebih dari 1.550 dinyatakan positif. Semua pekerja pabrik telah dikarantina, sekolah dan pusat penitipan anak di daerah itu ditutup.

Pada Selasa 23 Juni, Perdana Menteri Negara bagian Nordrhein-Westfalen Armin Laschet mengumumkan lockdown baru di Gütersloh dan distrik tetangga Warendorf.

Daerah lain di Jerman juga menghadapi hal serupa: 370 rumah tangga telah dikarantina di Distrik Neukölln, Berlin, di mana hampir 100 penduduknya dinyatakan positif, dan pihak berwenang di Göttingen telah menutup sebuah apartemen di mana sekitar 120 penghuninya terinfeksi virus. Penyebaran Virus Corona COVID-19 besar-besaran juga dilaporkan terjadi di sejumlah layanan gereja di seluruh negeri.

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.