Sukses

Donald Trump Minta 4 Kali Debat Capres di Pilpres AS 2020

Kubu capres petahana Donald Trump meminta debat capres sebanyak 4 kali.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Pilpres AS kurang dari enam bulan lagi. Presiden Donald Trump akan bersaing dengan mantan Wapres Joe Biden untuk mempertahankan kekuasaan di Gedung Putih.

Rencananya, debat presiden akan berlangsung sebanyak tiga kali pada September hingga Oktober.

Kini, kubu Presiden Trump meminta ada debat keempat. Permintaan itu berasal dari manajer kampanye Trump, Brad Parscale, dan mantan Wali Kota New York City, Rudy Giuliani.

Dilaporkan AP News, Selasa (23/6/2020), kubu Joe Biden menolak permintaan kubu Donald Trump. Joe Bidan hanya mau debat sebanyak tiga kali sesuai aturan Komisi Debat Presiden.

Selain itu, kubu Trump meminta agar tim masing-masing capres ikut berperan dalam memilih moderator debat.

"Posisi kami lugas dan jelas: Joe Biden akan menyetujui debat-debat dari Komisi, berdasarkan tanggal-tanggal dari Komisi, di bawah format yang dibuat Komisi, dan pilihan moderator yang independen dari Komisi," ujar manajer kampanye Joe Biden, Jen O'Malley.

Kubu Biden juga menyindir omongan Donald Trump yang akhir tahun lalu justru berkata kemungkinan tidak mau ikut debat.

Komisi Debat Presiden adalah grup nirlaba yang menjadi sponsor debat pemilu.

Debat pilpres 2020 rencananya akan diadakan di Universitas Notre Dame (29 September), kedua di Universitas Michigan (15 Oktober), dan terakhir di Universitas Belmont (22 Oktober).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Joe Biden Dituding Takut

Masih terkait debat tambahan, kubu Donald Trump meminta jadwal debat dilaksanakan lebih awal. Kubu Trump khawatir pemilihan suara awal melalui surat dapat berlangsung sebelum jadwal pertama, terutama bagi pemilih yang lebih tua.

Direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh, berkata kubu BIden takut jika mengirim Joe Biden di situasi tanpa skrip. Murtaugh berkata Joe Biden membingungkan.

"Debat yang lebih dini dan lebih lama itu diperlukan sehingga orang Amerika bisa melihat perbedaan jelas antara kepemimpinan jelas Presiden Trump dan racauan Biden yang membingungkan," ujar Murtaugh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.