Sukses

Gandeng 168 Relawan, Perusahaan Jerman CureVac Siap Uji Vaksin Corona COVID-19

Perusahaan bioteknologi CureVac menjadi yang kedua di Jerman melakukan uji coba eksperimental vaksin Virus Corona pada manusia.

Berlin - Badan regulasi pembuat vaksin Jerman Paul Ehrlich Institut (PEI) mengonfirmasi pada Rabu 17 Juni 2020, CureVac akan memulai uji coba eksperimental vaksin Virus Corona pada manusia. Perusahaan bioteknologi di Kota Tübingen itu menjadi yang kedua di Jerman melakukan proses tersebut.

Uji klinis akan melibatkan 168 relawan orang dewasa, sebanyak 144 orang di antaranya akan diberi vaksin Corona COVID-19 dan sisanya menjadi kelompok pembanding. Uji vaksinasi akan dimulai bulan Juni ini.

Sebelumnya, bulan April lalu perusahaan Jerman Biontech yang bermarkas di kota Mainz, sudah mendapat izin pertama uji coba vaksin corona pada manusia dari PEI yang menjadi badan regulasi produksi vaksin di Jerman.

Vaksin Dipasarkan Pertengahan 2021

CureVac mengharapkan hasil dari fase pertama uji vaksin virus corona sudah bisa diperoleh akhir tahun 2020. Jika hasil uji fase pertama cukup menjanjikan, uji coba dengan skala lebih luas bisa dimulai sekitar bulan September atau Oktober.

PEI menyebutkan, fase pertama uji coba akan berlangsung selama 15 bulan. Jika hasilnya "sangat bagus" CureVac bisa mengajukan permohonan pembuatan vaksin Corona COVID-19 awal tahun 2021.

Itu berarti vaksin pertama baru bisa dipasarkan para pertengahan tahun 2021, demikian pernyataan CureVac seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (19/6/2020).

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Jerman Ambil Alih Saham

Perusahaan yang bermarkas di Kota Tübingen, di selatan Jerman ini, menjadi terkenal ke seluruh dunia karena Presiden AS Donald Trump mengiming-imingi uang jutaan dolar AS, untuk mendapat monopoli vaksin Virus Corona yang sedang diteliti.

Kementerian Ekonomi Jerman mengambil alih saham CureVac sebanyak 23 persen atau senilai 300 juta euro pada Senin 15 Juni lalu. Tujuannya untuk melindungi perusahaan dari potensi intervesi dari luar negeri. Pemerintah Jerman menegaskan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi kebijakan bisnis perusahaan.

Berlomba Mencari Vaksin Corona

Perusahaan Jerman termasuk bagian dari perlombaan global mencari vaksin ampuh untuk virus corona jenis baru SARS-CoV-2. Para ilmuwan dari Imperial College London awal pekan ini mengumumkan, siap menguji klinis potensi vaksin kepada sekitar 300 relawan. Pendanaan uji klinis diperoleh dari pemerintah Inggris dan sumbangan dermawan.

Singapura mengumumkan siap melakukan uji vaksin pada manusia bulan Agustus mendatang. Calon vaksin buatan perusahaan AS Arcturus Therapeutics, yang sudah diuji coba pada tikus di laboratorium, menunjukkan respons positif.

Sementara perusahaan farmasi Swedia, AstraZeneca menyatakan potensi vaksin virus corona buatannya kemungkinan bisa mencegah infeksi COVID-19 hingga setahun.

Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 potensi vaksin virus corona yang sedang diteliti dan dikembangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.