Sukses

Kasus Virus Corona COVID-19 di India Terus Meningkat, 2.000 Kematian Terjadi dalam Sehari

Lonjakan kasus Virus Corona COVID-19 di India terus terjadi, terlebih ketika muncul 2.000 kasus kematian dalam sehari.

Liputan6.com, New Delhi - Korban Virus Corona COVID-19 resmi di India melonjak lebih dari 2.000 pada Rabu 17 Juni, ketika negara yang terpukul itu sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan yang semakin membanjiri rumah sakit.

Berita itu datang ketika Jerman mendesak warga negaranya di India untuk mempertimbangkan meninggalkan negara itu demi keselamatan mereka sendiri, sementara Prancis memperingatkan warganya di New Delhi untuk tinggal di rumah kecuali pergi ke bandara dan kembali ke Eropa. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (18/6/2020).

Pihak berwenang mengatakan peningkatan tajam dalam hal kematian menjadi 11.903, terutama setelah Mumbai dan New Delhi memperbarui angka mereka.

Korban tewas di kedua kota telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Mumbai menyalahkan "ketidaksesuaian" akuntansi dalam peningkatan angka dari 862 menjadi 3.165 kematian.

Delhi menambahkan lebih dari 430 kematian, menjadikan totalnya lebih dari 1.800.

Para pejabat mengatakan 93 kematian di Delhi dan 55 di Mumbai telah terjadi dalam 24 jam sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lonjakan Kasus

Epidemi ini telah melanda kota-kota besar dengan penduduk yang di India dan Chennai di selatan telah memerintahkan penutupan baru sejak hari Jumat karena lonjakan kasus.

Rumah sakit di Mumbai pun telah kewalahan, sementara pemerintah telah mengirim gerbong kereta api yang diadaptasi secara khusus ke Delhi dan pihak berwenang telah mengambil alih hotel dan ruang perjamuan untuk menampung pasien Virus Corona COVID-19.

"Jumlah kasus masih meningkat dengan kuat. Ini meningkatkan risiko infeksi," kata kementerian luar negeri.

Orang dengan Virus Corona baru atau kebutuhan medis serius lainnya memiliki "tidak ada atau sangat sedikit peluang untuk dirawat di rumah sakit. Ini meningkatkan risiko kesehatan dari tinggal di India," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Rekomendasi bagi Warga Asing

Sementara itu, Jerman merekomendasikan warganya di India untuk "mempertimbangkan dengan serius apakah kepulangan sementara ke Jerman atau negara lain dengan sistem perawatan kesehatan yang masuk akal".

Kedutaan Prancis di Delhi juga mengirimkan peringatan kepada warga negaranya yang mengatakan bahwa rumah sakit di kota itu "semakin jenuh".

Dikatakan orang harus tinggal di rumah kecuali ada keadaan darurat "atau harus pergi ke bandara untuk penerbangan ke Eropa".

Maskapai penerbangan Air France dan Jerman Lufthansa telah melakukan sejumlah penerbangan khusus dari Delhi ke Eropa pada bulan ini untuk orang-orang yang mencoba meninggalkan negara itu.

India adalah negara terparah keempat di dunia dengan lebih dari 354.000 infeksi, menurut angka resmi.

Para ahli mengatakan jumlah kasus sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi dan menyerukan pengujian yang lebih besar.

Pemerintah Delhi sendiri telah memperingatkan bahwa mereka dapat memiliki 550.000 kasus hingga akhir Juli.

Tetapi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah menyatakan bahwa penutupan secara nasional yang diberlakukan pada akhir Maret adalah suatu keberhasilan dan telah secara terus-menerus mencabut pembatasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.