Sukses

5 Kutipan Tentang Bahaya Membungkam Lawan Politik

Kasus pembungkaman sedang terjadi di beberapa negara. Ini 5 kutipan agar lebih waspada.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara sedang mengalami isu pembungkaman politik. Hal ini biasanya terjadi jika pemerintah tidak suka dengan kritikan orang tersebut. 

Negara-negara totaliter seperti Uni Soviet hingga China dikenal kerap membungkam suara-suara politik yang bertentangan dengan narasi penguasa. 

Terkini, ada juga kasus di Filipina ketika jurnalis Rappler, Maria Ressa, dituntut penjara karena isi beritanya diduga mencemarkan nama baik. Aktivis menduga kasus ini mengandung unsur pembungkaman media. 

Para negarawan maupun sastrawan sejak dulu sudah memberi peringatan tentang bahaya membungkam lawan politik, sebab pembungkaman seseorang bisa menjadi preseden buruk bagi yang lain. 

Berikut 5 kutipan inspiratif terkait pembungkaman lawan politik.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Semua Harus Khawatir

Wakil Presiden Filipina Leni Robredo memberikan pernyataan yang membela Maria Ressa. Robredo berkata pembungkaman bisa saja terjadi ke siapa pun di masa depan.

"Jika hukum dan institusi-institusi pemerintah kita bisa dipakai untuk menekan Ressa, maka kita semua harus khawatir mengenai apa artinya ini terhadap kebebasan warga biasa.

"Membungkam, melecehakan, dan menjadikan hukum sebagai senjata melawan media mengirimkan pesan yang jelas kepada setiap suara yang berbeda: Diamlah atau kamu selanjutnya," ujar Wapres Robredo.

3 dari 6 halaman

2. Takut Mendengar Kebenaran?

Tyrion Lannister dari novel Game of Thrones menjelaskan bahwa membungkam bukan berarti menyetop kebohongan.

"Ketika kamu mencabut lidah seseorang, kamu tidak membuktikan bahwa dia seorang pembohong, kamu hanya menunjukan kepada dunia bahwa kamu takut terhadap apa yang akan orang itu ucapkan," kata Tyrion di buku A Clash of Kings.

4 dari 6 halaman

3. Deklarasi HAM PBB

Pasal 19 di Deklarasi Universal HAM PBB:

"Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat; dalam hal ini termasuk kebebasan menganut pendapat tanpa mendapat gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat dengan cara apa pun dan dengan tidak memandang batas-batas."

5 dari 6 halaman

4. Saya Tidak Setuju Apa yang Kamu Katakan, Tapi ...

"Saya tidak setuju apa yang kamu katakan, tetapi saya akan membela sampai mati hakmu untuk mengatakan itu," Evelyn Beatrice Hall. 

Kutipan itu sering digunakan dalam mendukung kebebasan berpendapat. 

Banyak yang mengira kutipan itu adalah ucapan filsuf Prancis, yakni Voltaire. Namun, itu sebetulnya adalah tulisan Evelyn Beatrice Hall ketika sedang menulis tentang Voltaire.

6 dari 6 halaman

5. Pemerintah Tak Boleh Membungkam

Presiden Harry Truman berhasil membawa Amerika Serikat memenangkan Perang Dunia II. Dia adalah orang yang memerintahkan serangan bom atom. 

Salah satu kutipan Truman yang paling terkenal adalah melarang pemerintah membungkam pendapat. 

"Sekalinya pemerintah mengikuti prinsip membungkam suara oposisi, maka ia hanya punya satu jalan, dan itu adalah jalan menuju tindakan yang semakin represif, hingga akhirnya itu menjadi sumber teror bagi semua warganya dan menciptakan negara di mana semua orang hidup dalam ketakutan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.