Thailand Laporkan Nol Kasus Corona COVD-19 Pertama dalam 3 Pekan

Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok - Thailand melaporkan tidak ada infeksi baru dari Virus Corona COVID-19 atau kematian pada Kamis (11/6/2020). Total kasus yang dikonfirmasi bertahan sebanyak 3.125 dan 58 kematian.

Dalam hampir tiga pekan, untuk yang pertama kalinya tidak ada kasus Virus Corona yang dilaporkan di negara tersebut, dan hari ke-17 tanpa transmisi lokal. Sementara untuk semua kasus yang muncul di Thailand baru-baru ini, ditemukan di karantina di antara warga yang kembali dari luar negeri.

Juru bicara Pusat Administrasi COVID-19 pemerintah di negara itu, Panprapa Yongtrakul, mengatakan bahwa ada 2.987 pasien yang telah pulih.

Pada Rabu 10 Juni, seorang pejabat pemerintah mengatakan, Thailand akan mempertimbangkan rencana membuka kembali lebih banyak bisnis dan perusahaan pada 15 Juni, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Saksikan Video Berikut Ini:

Seorang pria di Thailand tidak berani keluar rumah karena takut terpapar virus corona. Ia menggunakan mobil remote control untuk mengambil makanan yang dipesan lewat jasa antar.

2 dari 2 halaman

Rencana Pembukaan yang Berisiko Tinggi

Juru bicara pusat pemerintah untuk administrasi situasi COVID-19 di Thailand, yaitu Taweesin Wisanuyothin, mengatakan bahwa lembaga pemerintah tersebut akan mempertimbangkan rencana untuk fase selanjutnya dari pembukaan kembali yang "berisiko tinggi" pada hari Jumat (12/6).

Taweesin Wisanuyothin menyampaikan bahwa untuk saat ini, rencana pembukaan tersebut termasuk sekolah, penjualan alkohol di restoran-restoran, konser dengan pengaturan tempat duduk, taman hiburan dan taman bermain, dan fasilitas olahraga luar ruangan.

Corona
Bencana Alam
Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Lihat Selengkapnya
Corona
COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
Corona di Thailand
Corona COVID-19
virus corona