Sukses

Puluhan Warga Desa Nigeria Tewas Diserang Boko Haram

Setidaknya 59 warga desa tewas di Nigeria akibat seranga teroris.

Liputan6.com, Maiduguri - Pasukan Boko Haram membunuh lusinan orang desa di Nigeria. Peristiwa itu terjadi di desa Faduma Koloram, distrik Gubio, negara bagian Borno pada Selasa kemarin waktu setempat.

Dilaporkan France24, Rabu (10/6/2020), motif serangan diduga balas dendam. Kelompok Boko Haram diduga ada di balik penyerangan ini. Setidaknya 69 orang tewas.

Teroris itu bersenjatakan AK-47. Mereka tak hanya membunuh, tetapi juga merampas 1.200 hewan ternak di desa.

Diduga serangan akibat motif balas dendam karena warga desa itu membocorkan pergerakan Boko Haram ke otoritas keamanan.

Warga desa Faduma Koloram memiliki persenjataan dan sempat menghalau serangan-serangan sebelumnya, tetapi mereka dikejutkan oleh serangan yang terjadi Selasa kemarin.

"Mereka menyerang kita saat kita tidak sadar dan membunuhi masyarakat kita," ujar seorang prajurit Civilian Joint Task Froce (CJTF).

Boko Haram berambisi menggulingkan pemerintahan yang sah dan mendirikan negara Islam di Afrika Barat. Puluhan ribu nyawa melayang akibat konflik yang terjadi.

Dalam beberapa bulan terakhir, ada tambahan serangan terhadap rakyat sipil Nigeria. Boko Haram dicurigai sebagai dalangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Militan Boko Haram Tewaskan 30 Orang di Nigeria

Februari lalu, sekelompok orang yang dicurigai sebagai militan Nigeria Boko Haram, menewaskan 30 orang dan menculik wanita serta anak-anak dalam serangan di Nigeria timur laut, kata para pejabat.

Sebagian besar korban adalah para pelancong yang dibakar hingga mati ketika tidur di kendaraan mereka selama pemberhentian semalam, demikian kata para pejabat, dikutip dari BBC, Selasa 11 Februari.

Serangan itu terjadi di kota Auno di jalan raya utama di Negara Bagian Borno. Kelompok militan Boko Haram dan cabang-cabangnya dikabarkan telah melakukan pemberontakan brutal di Nigeria sejak 2009.

Sekitar 35.000 orang telah terbunuh, lebih dari dua juta orang telah kehilangan tempat tinggal dan ratusan lainnya telah diculik dalam konflik tersebut.

Pemerintah Nigeria telah berulang kali mengatakan bahwa gerilyawan telah dikalahkan, tetapi serangan terus berlanjut.

Gubernur Negara Borno, Babagana Zulum, tampak terguncang ketika dia melihat mayat-mayat yang hangus selama kunjungan ke Auno setelah serangan Minggu 9 Februari lalu, demikian dilaporkan situs berita This Day milik Nigeria.

Gerilyawan itu datang dengan truk yang dilengkapi senjata berat, sebelum membunuh, membakar, dan menjarah, demikian dijelaskan juru bicara pemerintah negara bagian, Ahmad Abdurrahman Bundi seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Para penyerang "membunuh tidak kurang dari 30 orang yang sebagian besar pengendara dan menghancurkan 18 kendaraan,"  kata kantor gubernur dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.