Sukses

Bangunan Tempat Tinggal 5 Lantai di Pakistan Ambruk, 19 Orang Tewas Tertimbun

Beberapa warga dilaporkan masih berada di bawah puing-puing, kekhawatiran meningkatnya jumlah korban tewas dan terluka dalam insiden bangunan ambruk Pakistan dikhawatirkan terus meningkat.

Liputan6.com, Karachi - Bangunan tempat tinggal di Lyari, Pakistan dilaporkan runtuh pada Minggu 7 Juni waktu setempat. Jumlah korban tewas dilaporkan terus bertambah jadi 19 ketika 13 jasad lainnya ditemukan.

Pada Selasa 10 Juni, tim penyelamat menemukan 13 jasad dari bawah puing-puing selama operasi pencarian dan penyelamatan. Bangunan perumahan berlantai lima itu telah runtuh di Kalri, membuat penduduknya terjebak di bawah puing-puing.

Beberapa warga dilaporkan masih berada di bawah puing-puing, kekhawatiran meningkatnya jumlah korban tewas dan terluka dalam insiden itu dikhawatirkan terus meningkat. Sejauh ini 19 orang dinyatakan meninggal dan enam lainnya luka-luka dari timbungan reruntuhan bangunan di Pakistan itu.

"Para penyelamat sejauh ini telah menemukan 19 jasad," kata South Zone (Deputy inspector general/DIG) Wakil Inspektur Jenderal Sharjeel Kharal mengkonfirmasi saat berbicara dengan TheNews.com.pk yang dikutip Rabu (10/6/2020). 

"Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung."

Tentara, prajurit Ranger, dan pejabat polisi Pakistan menggunakan alat berat untuk mengangkat lempengan beton yang berat untuk mengevakuasi orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangunan Tua dan Bobrok

Pejabat Otoritas Pengendalian Bangunan Sindh (SBCA) mengatakan gedung lima lantai itu berusia 25 hingga 30 tahun dan dalam kondisi yang sangat buruk. Mereka mengatakan bangunan itu dibangun di atas lahan seluas 400 meter persegi, dan mereka telah meminta penghuninya untuk mengungsi sebelum bangunan runtuh.

Mereka menambahkan bahwa warga telah dikirimkan beberapa pemberitahuan untuk meninggalkan gedung karena kondisinya yang bobrok, tetapi banyak yang menolak. Sementara alasan ambruknya bangunan dan berapa banyak orang yang terjebak di bawah puing-puing belum dapat dipastikan.

3 dari 3 halaman

Tindakan Tegas

Menteri Informasi dan pemerintah daerah Sindh mengatakan pemerintah provinsi tidak mengizinkan siapa pun untuk bermain dengan kehidupan warga, karena tidak ada kompromi soal kehidupan manusia yang berharga. Tindakan tegas akan diambil terhadap petugas yang korup dan mereka yang berada di belakang konstruksi ilegal.

Syed Nasir Hussain Shah memimpin rapat penting di kantor komisioner Karachi dengan Komisaris Iftikhar Shallwani, (Deputy inspector general/DIG) Wakil Inspektur Jenderal Maqsood Memon, Direktur Jenderal SBCA Naseem-ul-Ghani, komisaris Kotamadya Timur Waseem Somroo, dan perwakilan dari Karachi Metropolitan Corporation, cantonment board (dewan) dan Ranger Pakistan.

Komisioner memberi pengarahan kepada menteri bahwa SBCA telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penghuni bangunan berbahaya untuk evakuasi segera. Dirjen SBCA memberi tahu menteri bahwa sebagian besar bangunan berbahaya berada di kawasan kota tua, dan beberapa di antaranya telah dinyatakan sebagai bangunan cagar budaya.

Menteri mengatakan insiden Lyari sangat menyakitkan dan membuat semua orang sedih. Dia mengatakan pemerintah provinsi tidak dapat mengambil risiko nyawa warga untuk apa pun, sehingga konstruksi ilegal harus segera dihentikan.

Dia menginstruksikan Ditjen SBCA untuk mengambil tindakan tegas terhadap para petugas yang terlibat dalam mengeluarkan persetujuan ilegal, memperingatkan bahwa tidak ada pejabat atau pembangun yang seharusnya berharap untuk keringanan hukuman dalam hal-hal tersebut.

Shah mengatakan bahwa harus ada dokumen resmi yang diajukan terhadap pembangun yang terlibat dalam membangun bagian ilegal, menambahkan bahwa pemerintah kabupaten, SBCA dan polisi akan bersama-sama memulai operasi melawan para pelanggar.

Dia memerintahkan pembentukan komite kewaspadaan di setiap distrik kota, untuk mengidentifikasi bangunan berbahaya dan ilegal di daerah masing-masing. Selain itu setiap komite akan terdiri dari perwakilan dari perusahaan kota kabupaten yang relevan, SBCA, Otoritas Pembangunan Karachi dan polisi.

Kemudian, menteri mengatakan kepada media bahwa 422 bangunan dinyatakan berbahaya di Karachi, 55 di antaranya milik departemen warisan budaya. Dia mengatakan bahwa tindakan terhadap bagian dan bangunan ilegal akan terus berlanjut, menambahkan bahwa upaya untuk membentuk pengadilan SBCA juga sedang berlangsung.

Dia mengatakan sistem pembuangan kotoran Lyari sedang diperbaiki berdasarkan prioritas, sementara stasiun pompa Jameela juga sedang dioperasikan. Dia menambahkan bahwa wakil komisaris yang relevan akan memimpin komite kewaspadaan.

Shah mengatakan bahwa departemen manajemen bencana akan diberdayakan untuk melawan situasi yang tidak pasti ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.