Sukses

7 Binatang Liar Ini Terancam Punah, 1 di Antaranya dari Indonesia

Hewan apa saja yang terancam punah? Satu di antaranya dari Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan ANI (A review of the animal needs index) pada 2019, sejumlah binatang dilaporkan terancam punah. Beberapa di antaranya dari Asia, yakni India dan Indonesia.

Ada tiga hingga empat spesies di India telah punah pada 2019 lalu. Dan masih banyak spesies lain yan terancam punah akibat perubahan iklim.

Peringatan mengenai kehidupan para satwa dan flora kerap digelar melalui Hari Margasatwa Dunia setiap tahun. PBB menetapkannya pada 3 Maret. Di mana akibat perubahan iklim banyak dari mereka di berbagai dunia terancam punah. 

Berikut adalah tujuh hewan yang saat ini punah per data 2019, dikutip dari India Today, Rabu (3/6/2020):  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Badak Sumatera

Badak Sumatera yang ada di Malaysia telah meninggal pada November 2019 lalu, menjadikan spesies ini langka.

Badak bernama Iman itu meninggal akibat kanker. Kematian Iman menjadikan badak Sumatera semakin langka, hanya ada 80 ekor badak Sumatera di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Badak Sumatera ini merupakan spesies badak yang paling kecil di dunia. 

3 dari 8 halaman

2. Paddlefish China

Paddlefish China ini adalah salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Mereka dapat ditemukan di Sungai Yangtze di Asia. Menurut beberapa laporan, ikan ini telah punah pada Desember 2019 lalu. 

Spesies ini diduga punah akibat pemancingan yang berlebih, mereka sempat terancam punah pada tahun 2005 hingga 2010 silam. 

4 dari 8 halaman

3. Yangtze Giant Softshell Turtle

Yangtze giant softshell turtle atau kura-kura raksasa bertempurung lembut ini juga berada di China.

Kura-kura betina bernama Xiangxiang mati dalam proses inseminasi buatan pada April 2019 lalu. Hanya ada tiga jenis kura-kura dengan tempurung demikian tersisa di dunia. 

5 dari 8 halaman

4. Cheetah India

Menurut laporan ANI pada 2019 lalu, cheetah India ini telah punah bersama spesies lainnya di India akibat penggurunan --tanah subur menjadi gurun. Cheetah ini sebelumnya hanya berjumlah 150 ekor. 

Penggurunan yang intens ini disebabkan oleh penggunaan pestisida yang berlebihan dan industrialisasi yang berat di daerah pertanian. Penggurunan ini dinilai memberikan dampak yang negatif terhadap rantai makanan. 

6 dari 8 halaman

5. Spix Macaw

Spix Macaw ini merupakan salah satu jenis burung beo yang langka, biasanya ini ditemukan di Brasil. Dilaporkan bahwa terakhir kali, unggas tersebut terlihat pada 2016 lalu dan telah dilaporkan punah. 

Meskipun spesies ini dianggap punah di alam liar, namun dilestarikan di suaka margasatwa di timur laut Brasil. Pemerintah juga telah membuat keputusan untuk membiakkan unggas tersebut.

7 dari 8 halaman

6. Catarina Pupfish

Catarina pupfish ini adalah salah satu jenis ikan air tawar di Meksiko. Ikan ini punah karena ekstraksi air tanah. 

Ikan ini awalnya dapat ditemukan di alam bebas pada tahun 1994, namun akibat terancam punah mereka dipindahkan ke tempat penampungan. Mereka hidup hingga tahun 2012 dan punah pada tahun 2019. 

8 dari 8 halaman

7. Harimau IndoChina

Pada umumnya harimau ini ditemukan di Asia Tenggara sebelum berakhir punah. Sebelumnya harimau ini berjumlah 1.500 ekor. 

Meski telah punah ada beberapa ekor harimau IndoChina yang saat ini hidup di penangkaran. Alasan utama mengapa harimau ini punah adalah perburuan liar, di Cambodia sendiri sudah tidak dapat ditemukan harimau ini. Beberapa harimau telah dipindahkan ke Thailand. 

Menurut banyak media dan laporan PBB, dunia berada di jalur untuk kehilangan dua pertiga dari populasi satwa liar pada akhir tahun 2020. Bahkan spesies satwa liar biasa seperti beruang Koala sekarang rentan terhadap kepunahan karena kebakaran hutan Australia, yang terjadi karena perubahan iklim di daerah tersebut.

Laporan menunjukkan bahwa hilangnya satwa liar akan memiliki dampak negatif yang besar pada kehidupan manusia dan seluruh ekosistem. Sumber daya alam terancam karena aktivitas manusia dan karenanya, Hari Margasatwa Dunia 2020 diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.