Sukses

Tim Arkeolog Meksiko Temukan Puluhan Fosil Mamut Raksasa di Lokasi Proyek Bandara Baru

Sebuah tim arkeolog telah menemukan sisa-sisa tulang belulang lebih dari 60 mamut di lokasi proyek bandara baru Mexico City. Kerangka binatang lain dan manusia juga ditemukan di sana.

Meksiko City - Sebuah tim arkeologi di Mexico City telah menemukan sisa-sisa tulang belulang lebih dari 60 mamut raksasa di lokasi proyek bandara masa depan ibu kota Meksiko ini.

Mengutip DW Indonesia, Selasa (26/5/2020), Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengatakan, tulang-belulang itu, ditemukan di lokasi pembangunan Bandara Internasional Felipe Angeles. Fosil tersebut diyakini berumur sekitar 15.000 tahun.

Fosil ditemukan dekat dengan tempat menara kontrol atau ACT akan dibangun. Sejak April tahun lalu, INAH telah bekerja di lokasi yang berjarak 50 km di utara ibu kota, untuk mencari sisa-sisa hewan zaman Pleistosen ini.

Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, tim melaporkan bahwa mereka telah menemukan tulang-belulang hewan yang berukuran jauh lebih kecil di Pangkalan Udara Santa Lucia lama, sebuah pangkalan udara militer yang kemudian digunakan untuk penerbangan komersial.

Wilayah  itu sebelumnya berada di bawah Danau Xaltocan, bagian dari Cekungan Meksiko dan titik fokus peradaban negara pra-Kolombia. Perangkap untuk menjerat mamut juga ditemukan di lokasi yang sama tahun lalu dalam usaha penggalian danau yang mengering.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temuan Fosil Hewan Lain

Hampir semua fosil mamut raksasa ini diketahui merupakan spesies mamut Kolombia.

Fosil hewan lain, seperti bison, unta, dan kuda juga ditemukan, serta tulang-belulang manusia yang terkubur di era pra-Hispanik dan berbagai artefak.

"Tantangan utama adalah bahwa kekayaan fauna dan peninggalan lebih besar dari yang kita pikirkan," ujar Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator antropologi nasional INAH kepada surat kabar Excelsiornew Mexico.

INAH mengatakan penemuan itu tidak dimaksudkan untuk menunda pembangunan bandara baru, dan mengatakan bahwa penemuan itu berdampak kecil pada pekerjaan pembangunan.

"Adalah kebohongan untuk mengatakan bahwa penemuan kami tidak memiliki pengaruh pada pekerjaan proyek, tetapi kami bekerja dalam koordinasi dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab," jelas Sanchez Nava.

"Kami dapat terus melanjutkan dengan cara kami sendiri tanpa mempengaruhi waktu pekerjaan (bandara)."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.