Sukses

Lab Virus Wuhan Kuak 3 Jenis Strain Corona dari Kelelawar, Tapi...

Institut virologi China di Wuhan, kota tempat Virus Corona COVID-19 pertama kali muncul melaporkan memiliki tiga galur (strain) Virus Corona yang berasal dari kelelawar.

Liputan6.com, Jeddah - Institut virologi China di Wuhan, kota tempat Virus Corona COVID-19 pertama kali muncul melaporkan memiliki tiga galur (strain) Virus Corona yang berasal dari kelelawar.

"Virus Corona kelelawar yang hidup di sana tetapi tidak ada yang cocok dengan yang mewabah dan menimbulkan kekacauan di seluruh dunia," kata direktur Institut virologi China.

Mengutip Channel News Asia, Minggu (24/5/2020), para ilmuwan selama ini berpikir Corona COVID-19 - yang pertama kali muncul di Wuhan dan telah membunuh sekitar 340.000 orang di seluruh dunia - berasal dari kelelawar dan bisa ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.

Tetapi direktur Institut Virologi Wuhan mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah CGTN bahwa klaim yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump dan yang lainnya, soal virus yang bocor dari fasilitas itu adalah "kebohongan murni".

Dalam wawancara pada 13 Mei yang disiarkan Sabtu (23 Mei) malam, Wang Yanyi mengatakan bahwa pusat itu telah "mengisolasi dan memperoleh beberapa straind Virus Corona dari kelelawar."

"Sekarang kami memiliki tiga strain virus ... Tetapi kesamaan tertinggi mereka dengan SARS-CoV-2 hanya mencapai 79,8 persen," katanya, merujuk pada jenis Virus Corona yang menyebabkan COVID-19.

Salah satu tim riset mereka, yang dipimpin oleh Profesor Shi Zhengli, telah meneliti Virus Corona sejak 2004 dan berfokus pada "penelusuran sumber SARS", ketegangan di balik wabah virus lain hampir dua dekade lalu.

"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS. Ini perbedaan yang jelas," katanya.

"Jadi, dalam penelitian Profesor Shi yang lalu, mereka tidak memperhatikan virus seperti itu yang kurang mirip dengan virus SARS."

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rumor...

Rumor konspirasi bahwa laboratorium virus itu terlibat dalam wabah jadi perbincangan online selama berbulan-bulan, hingga akhirnya Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membawa teori tersebut dengan mengklaim bahwa ada bukti patogen berasal dari lembaga tersebut.

Laboratorium virus mengatakan telah menerima sampel virus yang tidak diketahui pada 30 Desember, menentukan urutan genom virus pada 2 Januari dan menyerahkan informasi tentang patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Januari.

Wang mengatakan dalam wawancara bahwa sebelum menerima sampel pada bulan Desember, tim mereka tidak pernah "menemukan, meneliti atau menyimpan virus."

"Faktanya, seperti orang lain, kita bahkan tidak tahu virus itu ada," katanya. "Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?"

WHO mengatakan Washington tidak menawarkan bukti untuk mendukung klaim "spekulatif".

Dalam sebuah wawancara dengan Scientific American, Shi mengatakan urutan genom SARS-CoV-2 tidak cocok dengan salah satu virus kelelawar korona yang sebelumnya dikumpulkan dan dipelajari oleh laboratoriumnya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Minggu mengecam apa yang disebutnya upaya oleh politisi AS untuk "mengarang rumor" tentang asal-usul patogen dan "menstigmatisasi China".

Dia mengatakan China akan "terbuka" untuk kerja sama internasional untuk mengidentifikasi sumber virus corona baru, selama setiap penyelidikan "bebas dari campur tangan politik".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.