Sukses

Puncak Aktivitas Matahari Diperkirakan 2024, Waspada Gangguan Komunikasi

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan ada potensi gangguan komunikasi dipicu puncak aktivitas matahari.

Liputan6.com, Jakarta - Waspada gangguan komunikasi saat terjadi puncak aktivitas matahari.

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan potensi gangguan komunikasi dipicu puncak aktivitas matahari diperkirakan akan terjadi pada 2024.

"Puncak aktivitas matahari di 2024 dan diperkirakan puncaknya pun tidak terlalu tinggi, hampir sama dengan 2013 dan 2014," kata peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/5/2020).

Menurut Rhorom, ketika matahari berada pada fase puncak atau maksimum ketika aktivitas matahari tinggi, potensi badai matahari tinggi dan cukup sering terjadi letupan di permukaan matahari. Peristiwa itu akan berakibat pada gangguan komunikasi radio dan gangguan terhadap satelit.

Badai matahari pada fase puncak aktivitas matahari itu juga akan mengakibatkan penebalan atmosfer yang memicu satelit cepat jatuh. Tetapi, tidak ada dampak secara langsung pada kehidupan masyarakat awam.

Namun, karena puncak aktivitas matahari pada 2024 diperkirakan tidak terlalu tinggi, tidak ada pengaruh signifikan terhadap bencana alam di Bumi.

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saat Ini Sedang Terjadi Fase Minimum Matahari

Sementara pada saat ini, jelas Rhorom, sedang berlangsung fase minimum matahari yang merupakan kondisi periodik 11 tahunan.

Dalam fase ini matahari dalam kondisi tenang. Pada fase minimum matahari, tidak muncul bintik matahari.

Fase minimum matahari itu tidak menyebabkan bencana alam di Bumi. Rhorom menuturkan fase minimum matahari ini tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau membuat gunung meletus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.