Sukses

Mengenal Diplomasi Wolf Warrior China, Jurus Tangkal Kritik Soal Corona COVID-19

Diplomasi China mulai agresif di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Beijing - Gaya diplomasi China yang selama ini dinilai konservatif dan santun mulai terlihat tanda perubahan di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19). Diplomat China kini mulai menunjukan taringnya saat memberi pernyataan.

Ambil contoh Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China yang sempat menyebar teori konspirasi bahwa COVID-19 berasal dari Amerika Serikat.

Jubir lainnya, Hua Chunying, juga tak segan memakai nada agresif ke Amerika Serikat. Wanita itu tegas menolak investigasi Virus Corona COVID-19 yang ia nilai ada unsur manipulasi politik.

Ada pula Duta Besar China di Afrika Selatan yang mengklaim Virus Corona jenis baru ini bukanlah Made in China.

Media Partai Komunis China, yakni Global Times, mengakui ada perubahan gaya diplomasi China. Jurus yang China pakai disebut diplomasi Wolf Warrior (Prajurit Serigala).

Wolf Warrior adalah film laga yang populer di China.

Taktik diplomasi itu dilakukan karena China merasa dipojokan oleh negara Barat.

"Sejak dimulainya penyebaran Virus Corona jenis baru, Barat tidak segan-segan merendahkan usaha China melawan virus ini," tulis Global Times dalam artikel berjudul West feels challenged by China’s new ‘Wolf Warrior’ diplomacy.

Media China berkata diplomasi China pada dasarnya masih defensif. Namun, dijelaskan bahwa gaya diplomasi ini mencerminkan kebangkitan dan kepentingan China.

"Hari-hari saat China berada dalam posisi submisif sudah lama berlalu. Bangkitnya status China di dunia mengharuskannya menjaga kepentingan-kepentingan nasional dengan cara yang tegas," tulis Global Times.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekuatan Ekonomi

Pengamat menyebut China juga sempat asertif usai krisis finansial 2008.

China memang meyakini kekuatan mereka sedang berkembang dan Barat mulai menurun.

"Ini adalah hasil kepercayaan terhadap bangkitnya kekuatan mereka versus penurunan di barat," ujar Jude Blanchette, pakar China di CSIS AS, seperti dikutip Financial Times.

Meski demikian, Blanchette berkata kemungkinan China akan mengubah taktik "pendekar serigala" ini karena adanya kritikan.

Media China menyebut pengaruh China di dunia berkembang karena merangkul globalisasi, kerja sama multilateral, dan kekuatan pasar.

Kekuatan ekonomi China menjadi faktor penting.

"Kebijakan nasional China selalu memprioritaskan pengembangan ekonomi China merangkul globalisasi dan kerja sama multilateral. Tumbuhnya pengaruh China di dunia dapat banyak dikaitkan kepada internasionalisasi dan kekuatan pasar," tulis Global Times.

"Mungkin Barat khawatir dengan gaya diplomasi Wolf Warrior China karena hal itu tidak takut mengekspos wajah asli Barat," tutup artikel tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.