Sukses

Badan Pengawas Obat Eropa: Vaksin Corona COVID-19 Butuh Waktu Minimal Setahun

Badan Pengawas Obat Eropa memperkirakan mungkin diperlukan setidaknya satu tahun sebelum vaksin Corona COVID-19 siap disetujui dan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Liputan6.com, Den Haag - Dunia tengah berjibaku dengan waktu untuk menemukan vaksin Virus Corona COVID-19. Namun hingga kini belum ada satu pun yang berhasil.

"Vaksin Virus Corona COVID-19 mungkin akan siap dan tersedia setidaknya dalam satu tahun," demikian disampaikan Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA) yang berbasis di Amsterdam pada Kamis 14 Mei 2020 seperti dikutip dari Xinhua.

"Lini masa pengembangan vaksin sulit diprediksi," kata EMA di situs webnya. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, EMA memperkirakan mungkin diperlukan setidaknya satu tahun sebelum vaksin COVID-19 siap disetujui dan tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan penggunaan secara luas."

EMA telah berdiskusi dengan para pengembang 33 vaksin Virus Corona COVID-19 potensial dan juga dengan pengembang sekitar 115 pengobatan COVID-19 potensial.

Di antara beberapa pengobatan potensial yang sedang menjalani uji klinis terdapat lopinavir/ritonavir, yang saat ini digunakan sebagai obat anti-HIV, klorokuin, serta hidroksiklorokuin, yang saat ini digunakan sebagai obat malaria dan penyakit autoimun tertentu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skenario Dunia Tanpa Vaksin Corona COVID-19

Ketika negara-negara terkapar dalam lockdown dan miliaran orang kehilangan mata pencaharian mereka, tokoh-tokoh publik mengungkap terobosan yang akan menandai akhir dari pandemi Virus Corona COVID-19: vaksin.

Tetapi ada kemungkinan lain, kemungkinan terburuk: tidak ada vaksin yang pernah dikembangkan. Dalam hasil ini, harapan publik berulang kali dinaikkan dan kemudian pupus, karena berbagai solusi yang diajukan jatuh sebelum itu bisa berhasil.

Alih-alih memusnahkan Virus Corona COVID-19, masyarakat mungkin harus belajar untuk hidup dengannya. Kota-kota perlahan-lahan akan terbuka dan beberapa kebebasan akan dikembalikan, tetapi hanya jika rekomendasi para ahli dipatuhi (seperti menggunakan masker dan menjaga jarak sosial).

Pengujian dan penelusuran akan menjadi bagian dari kehidupan kita dalam jangka pendek, tetapi di banyak negara, instruksi tiba-tiba untuk mengisolasi diri bisa datang kapan saja. Perawatan mungkin dikembangkan --tetapi wabah penyakit masih dapat terjadi setiap tahun, dan jumlah kematian global akan terus meningkat.

Ini adalah jalan yang jarang dihadang oleh politikus, yang berbicara secara optimis tentang uji coba manusia yang sudah dilakukan untuk menemukan vaksin. Tetapi kemungkinan terburuk adalah vaksin itu tidak akan ada sama sekali.

Dan hal itu ditanggapi dengan sangat serius oleh banyak ahli --karena itu pernah terjadi sebelumnya. Beberapa kali.

"Ada beberapa virus yang kita masih tidak memiliki vaksin untuk melawan," kata Dr David Nabarro, seorang profesor kesehatan global di Imperial College London, yang juga berfungsi sebagai utusan khusus untuk WHO untuk pandemi COVID-19, melansir CNN, Minggu (3/5/2020).

Selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.