Sukses

Tak Hanya Polusi, 5 Negara Ini Buktikan Pandemi Corona Juga Buat Kemacetan Berkurang

Polusi serta kemacetan berhasil berkurang akibat pandemi Corona COVID-19.

Jakarta - Selama pandemi Corona COVID-19, orang-orang di seluruh dunia diwajibkan untuk berada di rumah sepanjang waktu. Mulai dari belajar, bekerja hingga melakukan kegiatan apapun, semuanya diimbau untuk berkegiatan dari rumah. 

Hal ini pun berhasil membuat polusi udara kian berkurang, karena sedikitnya aktivitas manusia di luar rumah. 

Selain polusi, kemacetan juga berhasil berkurang selama masa ini.

Mengutip DW Indonesia, Jumat (15/5/2020),  kemacetan di 5 negara di wilayah Asia Tenggara ini berhasil berkurang:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jakarta, Indonesia

Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara, dan negara dengan populasi terpadat keempat di dunia memberlakukan lebih sedikit pembatasan dibandingkan dengan negara tetangga. Jakarta, pusat wabah corona di Indonesia, tetapkan keadaan darurat pada 20 Maret, dengan menutup sekolah dan mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah. Meski begitu, lalu lintasnya tetap lebih sibuk daripada kota-kota lain.

3 dari 6 halaman

2. Manila, Filipina

Di Manila, sekitar 3,5 juta kendaaraan diperkirakan tidak beroperasi sejak karantina ketat yang diberlakukan pada pertengahan Maret lalu. Hal ini membuat jalanan tampak lengang. Reuters melaporkan bahwa untuk menempuh perjalanan sepanjang 23,8 km di tengah pemberlakuan lockdown, hanya dibutuhkan waktu 20 menit saja. Waktu normal biasanya ditempuh lebih dari dua jam.

4 dari 6 halaman

3. Ho Chi Minh City, Vietnam

Lalu lintas di Ho Chi Minh City biasanya sangat padat, apalagi di malam hari. Namun, selama pemberlakuan lockdown, tidak ada kemacetan yang terlihat sama sekali. Vietnam telah melonggarkan pembatasannya lebih awal dari kebanyakan negara lain, sehingga kondisi kemacetan di jalanan perlahan kembali. Negara berpenduduk 96 juta orang ini telah menunjukkan bahwa mereka berhasil mengendalikan virus.

5 dari 6 halaman

4. Kuala Lumpur, Malaysia

Malaysia memberlakukan lockdown sebagian pada 18 maret karena kasus infeksi yang melonjak drastis. Kini, pembatasan dikurangi dengan mengizinkan bisnis untuk kembali beroperasi. Kuala Lumpur dikenal dengan kemacetan lalu lintasnya pada jam-jam sibuk, dengan rata-rata setengah juta kendaraan beroperasi di jalan setiap harinya. Saat ini, lalu lintas kembali meningkat karena pembatasan dilonggarkan.

6 dari 6 halaman

5. Singapura

Penurunan lalu lintas di Singapura, yang secara ketat mengontrol jumlah kendaraanya, kurang terlihat. Sejak perbatasan ditutup pada Maret, kemacetan di dekat jalan lintas utara yang menghubungkan pulau itu dengan Malaysia jauh berkurang. Kemacetan di Bandara Changi, pusat transit internasional utama, juga berkurang. “Circuit Breaker” akan terus berlaku hingga 1 Juni mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.