Sukses

Militan Serang RS Bersalin di Afghanistan, 2 Bayi Baru Lahir dan Ibunya Tewas

Militan di Afghanistan menyerang rumah sakit bersalin. Dua orang ibu dan anaknya yang baru lahir di antara korban tewas.

Liputan6.com, Kabul - Pasukan militan di Afghanistan menyerang rumah sakit bersalin di Dashti Barchi, Kabul, pada Selasa siang kemarin. Ratusan ibu dan bayi harus dievakuasi dan 14 orang meninggal,

Di antara korban tewas adalah dua orang ibu serta bayi-bayi mereka yang baru lahir. Sejumlah perawat juga tewas.

Dilaporkan Time, Rabu (13/5/2020), tiga militan yang menyerang RS di Kabul itu berhasil ditewaskan oleh pihak kepolisian usai baku tembak. Belum jelas apa motif atau dari pihak mana militan itu.

Juru bicara Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Tareq Arian, berkata lebih dari 100 perempuan dan bayi dievakuasi dari gedung sebelum baku tembak berakhir.

"(Serangan ini) adalah perbuatan yang melawan kemanusiaan dan kejahatan perang," ujarnya.

Pada sore hari, para suami, ayah, dan anggota keluarga pasien berkumpul di Dashti Barchi untuk mencari kabar mengenai keluarga mereka. Mereka yang selamat dievakuasi ke rumah sakit lain.

Dashti Barchi merupakan daerah yang mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah.

Serangan militan ini terjadi ketika Amerika Serikat sedang berusaha melakukan perdamaian antara Taliban dan Afghanistan, serta menarik mundur pasukannya. Pihak Taliban berkata tidak terlibat dalam insiden ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan di Tempat Lain di Afghanistan

Serangan di RS bersalin itu hanya satu dari sejumlah kekerasan yang terjadi di Afghanistan.

Di Nangarhar, serangan bom bunuh diri terjadi di Distrik Khewa. Kejadian terjadi saat pemakaman pemimpin militan lokal yang meninggal akibat penyakit jantung.

Total tewas mencapai 24 orang dan 68 terluka. Taliban juga berkata tidak terlibat pada insiden ini.

Ada lagi kejadian bom di provinsi Khost. Bom meledak di pasar dan merenggut nyawa seorang anak kecil dan melukai 10 orang lain.

Tidak ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan di Khost.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.