Sukses

Staf Terpapar Corona, Hasil Tes COVID-19 Wapres AS Mike Pence Negatif

Sejumlah staf Gedung Putih dilaporkan positif Virus Corona COVID-19. Setelah Donald Trump dinyatakan negatif, wakil presiden AS Mike Pence juga mendapati hasil serupa.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin 11 Mei 2020 mengatakan bahwa Wakil Presiden Mike Pence kembali teruji negatif Virus Corona COVID-19. Setelah dikabarkan kontak dengan staf yang terpapar virus tersebut.

"Pertama-tama, wakil presiden telah menjalani tes dan hasilnya negatif. Dia diuji kemarin dan hari ini, hasilnya negatif," kata Trump dalam konferensi pers di Rose Garden, Gedung Putih seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (12/5/2020).

"Dia dalam kondisi sangat baik dan saya pikir keadaan akan baik-baik saja," imbuhnya.

Pence berada di Gedung Putih pada Senin dan tidak dalam karantina, meskipun sekretaris persnya, Katie Miller, pekan lalu dinyatakan positif terjangkit Virus Corona COVID-19.

Selain Miller, seorang personel militer yang bertugas sebagai pengawal pribadi atau valet Trump juga baru-baru ini dinyatakan positif Virus Corona COVID-19.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Staf Diminta Pakai Masker

Para pejabat Gedung Putih yang bekerja di West Wing diminta memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, demikian menurut edaran yang didistribusikan kepada para staf.

Donald Trump, yang tidak mengenakan masker dalam konferensi pers Senin 11 Mei kemarin mengatakan bahwa dia yang membuat keputusan itu.

"Jika Anda melihat semua orang di sana, setiap orang dari mereka yang saya lihat, mereka staf Gedung Putih, mereka perwakilan Gedung Putih, mereka eksekutif Gedung Putih dan semua memakai masker. Hampir semua orang yang saya lihat hari ini memakai masker," katanya.

Trump juga mengumumkan akan mengalokasikan 11 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.936) untuk negara-negara bagian sebagai "satu-satunya pendukung pengujian," karena mereka telah membuka kembali atau berencana membuka kembali kegiatan perekonomiannya.

Sejauh ini, Virus Corona COVID-19 menginfeksi lebih dari 1,3 juta orang dengan lebih dari 80.000 kematian di AS, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.