Sukses

Kericuhan Terjadi di Hong Kong Saat Perayaan Hari Ibu Internasional

Bukan hanya demo terkait kemerdekaan, pengunjuk rasa juga menyerukan agar pemimpin Hong Kong saat ini melepaskan jabatannya.

Liputan6.com, Hong Kong - Polisi anti huru-hara mengejar pengunjuk rasa melalui pusat perbelanjaan Hong Kong pada Minggu, 10 Mei 2020 ketika para aktivis meluncurkan demonstrasi massa Hari Ibu yang menyerukan kemerdekaan.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (11/5/2020) bukan hanya demo terkait kemerdekaan, pengunjuk rasa juga menyerukan agar pemimpin Hong Kong saat ini melepaskan jabatannya.

Kawasan semi-otonom China itu telah melakukan aksi demo selama tujuh bulan berturut-turut. Warga Hong Kong menyuarakan protes terkait kebijakan sistem peradilan di China daratan bagi warga yang melanggar hukum.

Demonstrasi dengan jumlah massa kecil terjadi setidaknya di delapan mal sepanjang Minggu sore mendorong polisi anti huru hara masuk dan membubarkan kerumunan aktivis dan pembeli.

Setidaknya tiga penangkapan dilakukan sementara kelompok petugas melakukan beberapa pencarian koordinator aksi.

Hong Kong merayakan Hari Ibu Internasional dan kelompok pengunjuk rasa memanfaatkan kesempatan itu untuk fokus pada kepala eksekutif Carrie Lam -- seorang pengangkat loyalis Beijing.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebijakan Pelonggaran Jaga Jarak di Hong Kong

Hong Kong mulai mengurangi jaga jarak akibat pandemi sejak Jumat kemarin. Sejumlah bar, gym, salon kecantikan dan bioskop dibuka kembali setelah pusat keuangan tersebut terhenti akibat Virus Corona.

Sebagian besar tempat hiburan Hong Kong ditutup pada awal April ketika kota itu mengalami gelombang infeksi kedua -- terutama penduduk yang kembali dari Eropa dan Amerika Utara.

Tetapi pejabat kesehatan membuat kemajuan yang mengesankan berkat pengujian yang efisien, pelacakan dan program perawatan, dengan lebih dari 1.000 infeksi dan empat kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.