Sukses

China Tawarkan Korea Utara Bantuan Hadapi Ancaman Virus Corona COVID-19

Presiden China Xi Jinping, pada 9 Mei 2020, telah menyatakan keprihatinannya tentang ancaman virus corona di Korea Utara dan menawarkan bantuan.

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping, pada 9 Mei 2020, telah menyatakan keprihatinannya tentang ancaman virus corona di Korea Utara dan menawarkan bantuan.

Xi Jinping merespons pesan yang ia terima dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un kemarin, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/5/2020).

Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa pesan tersebut memberi selamat kepada Xi atas keberhasilan nyata Tiongkok dalam memerangi virus corona.

Pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa belum ada satu pun kasus yang dikonfirmasi di sana, meskipun para analis telah mempertanyakan apakah itu mungkin.

Korea Utara adalah negara pertama yang menangguhkan pariwisata dan menutup perbatasannya sebagai tanggapan terhadap virus tersebut, pada minggu ketiga Januari 2020.

Negara ini memiliki sistem kesehatan yang rapuh, yang oleh para ahli dikhawatirkan akan cepat kewalahan menghadapi pandemi virus corona.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Kim Jong-un, Kritik Latihan Militer Korea Selatan

Korea Utara mengecam Korea Selatan atas latihan militer baru-baru ini, ketika pemimpin Kim Jong-un mengirim pesan pribadi ke Presiden China Xi Jinping untuk memberi selamat kepadanya atas keberhasilan negara itu dalam mengendalikan virus corona, lapor media pemerintah hari Jumat 8 Mei 2020.

Perwakilan militer Korea Utara mengatakan pada hari Jumat bahwa latihan militer Korea Selatan baru-baru ini adalah provokasi besar yang menuntut reaksi, menurut sebuah pernyataan yang dilakukan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

"Latihan baru-baru ini berfungsi sebagai kesempatan yang membangkitkan kita sekali lagi pada kenyataan bahwa musuh tetap musuh sepanjang waktu," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Korea Utara mengutip latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada hari Rabu dan mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.

"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," kata pernyataan itu.

Pada Minggu 3 Mei 2020, Korea Selatan mengatakan pasukan Korea Utara menembakkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.

Pasukan Korea Selatan merespons dengan menembakkan tembakan peringatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang ditembakkan oleh Korea Utara kemungkinan "tidak disengaja".

Dalam laporan terpisah, KCNA mengatakan Kim telah mengirim pesan verbal kepada presiden China tentang virus corona.

"Kim Jong-un dalam pesannya menyampaikan salam hangatnya kepada Xi Jinping dan memberi selamat kepadanya, sangat menghargai bahwa dia mengambil peluang kemenangan dalam perang melawan epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata KCNA.

Kim berharap kesehatan Xi baik dan laporan KCNA mengatakan hubungan antara Pyongyang dan Beijing "terkonsolidasi dengan kuat".

Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus virus corona, tetapi sebelumnya memperkuat pemeriksaan perbatasan dan langkah-langkah anti-epidemi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.