Sukses

Pesan Menyentuh untuk Tim Medis Corona COVID-19 Lewat Kreasi Roti Meses

Banyak warga Indonesia yang dengan kreatif berkarya saat harus tinggal di rumah saja karena pandemi Virus Corona COVID-19.

Jakarta - Banyak warga Indonesia yang kreatif berkarya meski harus tinggal di rumah saja karena pandemi Virus Corona COVID-19. Beberapa di antaranya bahkan menjadi tren yang positif di media sosial.

Seperti yang dilakukan sejumlah warganet yang membuat karya di atas roti putih dengan taburan cokelat meses. 24 roti meses bergambar dokter Indonesia yang meninggal karena Virus Corona jenis baru karya Putu Wardhani adalah salah satu yang viral di Twitter dan Instagram.

Pria asal Nganjuk, Jawa Timur, ini telah menghabiskan enam hari untuk menyelesaikan karyanya itu. "Satu hari saya bisa membuat satu sampai tiga roti," kata Putu seperti dikutip dari ABC Indonesia, Kamis (7/5/2020).

"Satu roti bisa menghabiskan waktu satu sampai tiga jam, tergantung suasana hati dan tingkat kesulitan," tambah dosen Desain Komunikasi Visual di Universitas Ciputra Surabaya tersebut.

Putu mengatakan ia saat ini sedang bekerja di rumah dan jika tidak sedang mengajar ia menggunakan waktunya untuk membuat roti ini.

Hasil karyanya telah mendapat reaksi positif dari keluarga para dokter Virus Corona COVID-19 yang ditampilkan di atas roti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Obat Bosan

Putu mengaku proses pembuatan karya rotinya ini telah mengajarkan arti kesabaran.

"Sengaja roti itu tidak saya kasih mentega. Jadi permukaannya ada yang kasar atau berlubang. Itu adalah proses … untuk melatih kesabaran saya dan terlebih meresapi apa itu isolasi."Ia mengaku sempat juga akan menyerah setelah menyelesaikan roti keenam yang dibuatnya.

"Ketika saya kembali dari kamar kecil, saya menemukan sudah ada dua kucing bermain dengan roti yang hampir jadi," kata dia.

Masa isolasi di rumah juga dimanfaatkan Ahmad Fadil Martian, akrab disapa Fadil, yang menghabiskan empat jam untuk menyelesaikan kreasi roti mesesnya. Menurutnya, selain melatih kesabaran, roti meses yang ia kerjakan hingga menjelang sahur telah menjadi sebuah kegiatan yang positif.

"Ada rasa senang tersendiri saja. Selain itu, karyanya juga bisa dinikmati banyak orang dan jadi penghibur untuk teman-teman di masa pandemi ini. Jadi tidak terlalu stres."

Saat ini, karya pria yang tinggal di Pekanbaru tersebut sudah diunggah di beberapa akun media sosial besar di negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Turki.

Sebagai seorang 'visual artist', Fadil yang sudah terbiasa bekerja dari rumah sedang mengerjakan proyek lain untuk mendorong gerakan #dirumahsaja.

"Jangan terlalu stress. Lakukan hobi-hobi. Mungkin sekarang ini adalah saatnya kita ibaratnya, fokus ke hobi masing-masing dan semoga dapat mengobati (diri di tengah situasi) saat ini."

3 dari 3 halaman

Pesan Menyentuh

Bagi Putu yang melihat karyanya sebagai ekspresi diri seorang seniman, tren menghias roti juga digunakannya untuk menyampaikan pesan terkait pandemi virus corona.

"Pesan yang ingin saya sampaikan yakni turut berdukacita, berbelasungkawa dan 'respect' terhadap mereka [tenaga medis yang meninggal dunia], mereka adalah pahlawan kita," kata Putu.Menurut Putu pesan lainnya adalah apa yang bisa dilakukan warga Indonesia untuk membantu mereka, yakni dengan tetap di rumah, memakai masker dan menerapkan 'physical distancing'.

"Jangan merasa bosan, kita dapat mengatasinya dengan membuat karya," kata Putu yang mengaku sudah tinggal di rumah selama dua bulan.

"Dan kalau pun kita tidak bisa bikin karya, membaca buku atau bermain game juga mungkin bisa sedikit mengurangi rasa bosan kita."

View this post on Instagram

[1] Dengan kerendahan hati dan penuh hormat, mengucapkan Turut berduka kepada seluruh Dokter, Perawat serta tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Pandemi Covid-19 🙏🙏🙏 Terimakasih tak terhingga atas seluruh tenaga, dedikasi, rasa cinta untuk kami, menjadi Pahlawan yg sejati untuk kami ~ 1. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (IDI Bandung) 2. drg. Yuniarto Budi Santosa, M.Kes (Dinkes Kota Bogor) 3. drg. Gunawan Oentaryo, M.kes 4. dr. Soekotjo Soewiryo, Sp.Rad 5. dr. Ratih Purwarini, MSi ( Dirut @rs_dutaindah , @idi_jakarta_timur ) 6. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK @ugm.yogyakarta , IDI Yogyakarta) 7. dr. Bernadette Albertine Framsisca T, Sp. THT-KL ( @idimakassar ) 8. dr. Sudadi Hirawan, M.S., Sp.Ok . . Juga beribu terimakasih pada Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sedang berjuang, Maafkan kami saat masih bandel terus keluar2 rumah, sedang di RS nakes tak bisa pulang bertemu keluarga bahkan untuk membuka baju saja susah, Maafkan kami tak memberi senjata APD disaat nakes sedang berperang melawan pandemi, Maafkan kami tidak berkata sebenarnya tentang keadaan sakit kami hanya karena takut, padahal disaat kami bohong kami menjadi sumber ketakutan dan masalah sekitar kami, Maafkan kami dengan keangkuhan dan kenaifan kami yg tak tau apa2 menolak alm teman2 nakes yg gugur, Maafkan kami ketika kami hanya ribut masalah data, padahal satu nyawa sangat berharga.. terimakasih terimakasih terimakasih 💚💚 . . Staysafe dan tetap #dirumahaja Selamat menunaikan Ibadah Puasa untuk semua yang menjalankan, berkah dan pahala melimpah untuk kita semua🙏🙏 #art #arts #artist #rotimeses #roti #meses #carving #stayathome #doctors #respect #rip #covid19 #corona #heroes #hero #idi #ikatandokterindonesia

A post shared by Putu Wardhani (@phewe17) on

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.